Bangun Jalan Harus Pikirkan Aspek Jangka Panjang

    Editor: A Uga Gara

    KASONGAN – Pemerintah desa diimbau, agar memiliki perencanaan pembangunan infrastruktur yang visioner. Artinya mempertimbangkan perspektif atau pemanfaatan jangka panjang. Contohnya seperti lebar jalan dan penataan permukiman penduduk.

    Wakil Ketua I DPRD Gunung Mas, Punding S. Merang mengatakan, perencanaan pembangunan jalan dalam desa harus mengutamakan sisi kenyamanan dan keamanan berlalu lintas.

    “Di beberapa tempat masih ada badan jalan desa maupun jalan antardesa yang terlalu kecil alias sempit. Sehingga roda empat kadang mengalami kesulitan masuk desa,” ungkapnya, Selasa (23/4/2019).

    Padahal jika pemerintah desa hendak melakukan pelebaran, maka badan jalan bisa dioptimalkan hingga sembilan meter. Sebab di kanan dan kiri jalan belum mengenai perumahan warga.

    “Mungkin pada saat dibangun, jalan hanya bisa diakses untuk kebutuhan pejalan kaki atau sepeda motor saja. Namun seiring terbukanya akses jalan darat, maka tidak sedikit kendaraan roda empat yang masuk ke desa,” imbuhnya.

    Politikus Partai Golongan Karya (Golkar) itu berharap, agar pemerintah desa ke depan membuat perencanaan pembangunan jalan lebih matang dengan mempertimbangkan aspek jangka panjang.

    “Karena dari tahun ke tahun pembangunan di suatu desa semakin maju, mengingat besarnya ADD dan DD tiap tahun. Meskipun saat ini wilayah desa belum bisa ditembus roda empat, namun badan jalan harus dipersiapkan selebar mungkin untuk kepentingan masa depan,” imbaunya.

    Jika tidak ditata dengan baik sejak dini, maka pemerintah desa ke depan bakal kesulitan ketika hendak mengembangkan jalan desanya. Meskipun sebatas perencanaan, namun dampaknya cukup penting bagi penataan desa puluhan tahun mendatang.

    “Makanya sejak jauh-jauh hari penataan dan rencana pengembangan desa harus ditetapkan. Sehingga masyarakat punya gambaran ketika hendak membangun rumah dan lain-lain,” sebutnya.

    (adn/beritasampit.co.id)