Begini Respon Budiman Dibilang Tidak Lolos

    Berita Sampit – Politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko memberikan tanggapan atas kicauan Mantan Kader Partai Demokrat, Andi Arief yang sebut Budiman gagal masuk ke parlemen, yang diunggah melalui akun twitter.

    Mulanya, Andi Arief menuliskan bahwa dirinya merasa terkejut dan prihatin karena Budiman dan satu kader PDIP lain, Eva Sundari gagal masuk senayan.

    “Saya agak terkejut dan prihatin, dua sahabat saya yang bisa memberi warna di DPR dari PDIP kabarnya gagal memenuhi kursi. Buat Budiman Sudjatmiko dan Eva Sundari, teruslah berjuang meski di luar Parlemen,” tulis Andi Arief.

    Kicauan tersebut lantas mendapatkan sejumlah reaksi dari warganet.

    Satu di antaranya adalah akun @FSariandi yang menautkan akun Budiman.

    “Serius om @budimandjatmiko ? Duuuh,” kata warganet itu.

    Budiman lantas memberikan tanggapannya. Ia menyebut bahwa menang dan kalah adalah hal yang biasa.

    “Pernah menang, pernah kalah. Biasa aja. Nanti menang lagi. Itu juga biasa,” tulis Budiman yang juga menautkan emoticon senyum dalam kicauannya itu.

    Sementara dalam kicauan lain Budiman lantas menuliskan quote.

    “”Dalam perang, kita mati sekali. Dalam politik, kita mati berkali2″

    –Winston Chutchill–

    (Catatan: utk bisa mati berkali2, seseorang pasti pernah hidup berkali2),” tulisnya.

    “tapi jangan mati nalar dan mati dalam berkarya Mas,” warganet dengan akun @tw_kurnia menanggapi.

    Membahas hal tersebut, Budiman lantas menyebutkan bahwa dirinya tahu batas diri. Budiman menyebutkan, dirinya pernah meminta Sekjen PDIP untuk tak kembali dicalonkan pada Pileg 2019 karena sudah menjadi anggota DPR selama 2 periode.

    Budiman mengaku, dirinya memiliki ketertarikan lain di bilang inovasi sosial dan teknis Revolusi 4.0.

    “Saya tahu batas diri saya. Krn itu saya dulu minta izin Sekjen @PDI_Perjuangan utk tdk mencalegkan lagi pd 2019 setelah pernah jd wakil rakyat 2 periode.
    Passion saya sdh ke yg lain. Mencari tantangan2 baru dlm inovasi sosial & teknis #Revolusi40,” tulis dia.

    Budiman juga tampak kembali berkicau soal mati dalam politik. Budiman menyebutkan bahwa dirinya pernah mati dalam pertarungan kebebasan, namun hidup kembali pada 1998, saat reformasi.

    Budiman menyebutkan bahwa hidupnya berlanjut demi kesetaraan melalui UU Desa dan juga untuk periode keduanya di DPR. Namun, kini ia mati (tak lolos parlemen), dan siap untuk hidup kembali.

    “Saya dulu “mati” dlm pertarungan Kebebasan, lantas “hidup” lagi di 1998. “Hidup” berlanjut demi Kesetaraan lewat @UUDesa & lanjut “hidup” u/ periode ke 2. Kini saya “mati”, tp siap u/ “hidup” lagi bertarung u/ Kemajuan. 1 hal pasti: hidupku tdk membosankan,” tulis Budiman.

    Dalam kicauan lain, Budiman juga mengaku bahwa ‘mati’ yang ia rasakan berbeda dengan ‘mati’ pada 1996. Ia lantas menyebutkan, jika menangpun rasanya juga pasti akan berbeda dari ‘hidup’ pada momen ‘hidup’ di waktu sebelumnya.

    “Emosinya gak seseru waktu “mati” 1996 dulu. “Mati” yg sekarang ini rasanya tawar. Mungkin andai pun menang, menangku pun tawar rasanya (gak spt waktu Soeharto jatuh 1998, lolos DPR pertamakali 2009 & @UUDesa gol pd akhir 2013),” kicau Budiman.

    Sementara itu sebagaimana diketahui, Budiman Sudjatmiko maju dalam Pileg 2019 di dapil Jawa Timur VII.

    Sebelumnya, Budiman Sudjatmiko memang dikenal sebagai anggota DPR dengan masa bakti 1 Oktober 2014-1 Oktober 2019 setelah meraih suara tinggi saat Pileg 2014 di Dapil Jawa Tengah VIII.