‘Suara Hati’ Penjual Kuliner di Pasar Ramadan

    Adanya pasar Ramadan ini memudahkan saya dalam mencari takjil. Berbagai jajanan atau sayur untuk berbuka puasa..


    Oleh: Ifah Ulfi Hardiyanti


    PASAR ramadan di taman kota Sampit telah berjalan selama empat hari. Namun, sudah dikeluhkan karena dianggap sepi pembeli.

    “Keuntungan hari keempat ini jika dibandingkan hari pertama dan kedua sangat turun drastis,” keluh Hani, seorang pedagang kuliner di pasar Ramadan, Kamis (9/5/2019).

    Menurunnya keuntungan yang diperoleh itu bisa dilihat dari jajanannya yang masih banyak tersedia.

    Ada sekitar 21 aneka jajanan basah termasuk bingka, meskipun kue manis ini merupakan paling laris.

    Hani menceritakan, pembuatan jajanan tidak ia lakukan sendiri melainkan dibantu kakak. Sebab, jajanan tidak hanya dijual sendiri melainkan juga dititip ke penjual lain.

    Sementara itu, seorang pengunjung Dian mengaku terbantu dengan adanya Pasar Ramadan di taman kota Sampit.

    Dia beralasan, dengan adanya pasar Ramadan memudahkan dirinya untuk mencari jajan atau menu yang akan dijadikan sebagai menu berbuka puasa.

    “Adanya pasar Ramadan ini memudahkan saya dalam mencari takjil. Berbagai jajanan atau sayur untuk berbuka puasa,” katanya saat dibincangi dilokasi pasar Ramadan. (*)

    Penulis adalah wartawan magang yang berdomisili di Sampit, Kotawaringin Timur.

    Editor: Arifin