Siswa Sekolah Non Formal di Kotim Buktikan Kualitas di PPDB

Editor: A Uga Gara

SAMPIT – Salah satu sekolah non formal yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) telah membuktikan kualitas siswanya di Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini.

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Harati, yang telah didirikan sejak 2016 lalu telah suskes membina warga belajarnya. Diantaranya adalah Sakha (18), Noriq (17) Hendri (18) yang baru saja menyelesaikan pendidikan non formalnya dan melanjutkan kependidikan formal.

“Salah satu warga belajar paket B lulusan PKBM Harati pada 2019 ini yang melanjutkan ke sekolah formal, yaitu Hendri (kelompok mandiri) yang lulus tes PPDB online di SMKN 1 Palangka Raya,” ungkap ketua PKBM tersebut, Deny Hidayat.

Deny melanjutkan, Hendri bahkan masuk peringkat 22 besar diantara ratusan pendaftar lainnya. Ini bukti nyata ijazah Paket B pendidikan kesetaraan di PKBM Harati aman, legal dan terakreditasi.

“Selain itu juga, M. Noriq warga belajar lulusan Paket B telah sukses masuk SMK Muhammadiyah Sampit. Salah satu SMK Favorit swasta di sampit. Dia bahkan berhasil berada di peringkat 8 di jurusan yang diambilnya. Dari sekitar 50an org yang mengikuti tes,” sebut Deny.

Sementara itu, Sakha warga belajar paket B yang juga baru diumumkan lulus oleh SMAN 1 Sampit yang melalui sistem zonasi itu. Telah erhasil berada di peringkat 50 besar diantara ratusan pendaftar lainnya.

“Ini adalah bukti nyata kulitas pendidikn non formal kejar paket juga bisa melanjutkan ke sekolah formal favorit. Mereka juga belajar dan berprestasi.

“Kami selaku pengelola sangat bangga, karena lulusan Paket B yang belajar di tempat ini (PKBM Harati) bisa melanjutkan jenjang sekolahnya ke SMA atau SMK favorit,” kata Deny

Dia berharap kepada masyarakat yang putus sekolah atau tidak mrlanjutkan pendidikan agar bisa terus berprestasi dan bisa menunjukkan bahwa warga belajar dari pendidikan kesetaraan juga bisa bersaing dan benar-benar setara seperti siswa di pendidikan formal.

PKBM Harati juga menyediakan paket A,B, dan C yang meliputi pendidikan kesetaraan paket, pendidilan keaksaraan hingga kursus dan pelatihan.

(jmy/beritasampit.co.id)