PALANGKA RAYA-Eko Subagio, Tim Komunikasi Corporate Social Responsibility (CSR), perusahaan pertambangan emas PT Indo Muro Kencana (IMK) mengaku bangga bisa menjadi bagian dari masyarakat adat yang ada di Kalimantan Tengah.
“Ini kita ilhami sebagai sebuah cara bagi teman-teman, bagi masyarakat, bagi pendahulu, bagi sesepuh di lingkungan untuk mengajari kami untuk menggandeng kami sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat Kalimantan Tengah,” ucap Eko kepada beritasampit, usai gelaran ritual adat pelepasan hinting pali, Selsa (3/9/2019) siang.
Dalam kesempatan itu, Eko mewakili seluruh manajen dan karyawan perusahaan pertambangan emas PT IMK menyampaikan terimakasih kepada semua pihak, sehingga proses yang dijalankan selama ini dapat berjalan dengan baik dan dengan baik pula.
“Kami dari perusahaan mengucapkan terimakasih, kepada teman-teman dari berbagai pihak, baik itu dari dewan adat, Firdayak, dari Demang, dari Majelis Agama Kaharingan Indonesia dan seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, termasuk dari pihak aparat keamanan yang sudah mendukung dan menjaga, sehingga proses yang dijalankan dengan baik dan tik hasil yang baik pula,” katanya.
Semntara itu, Ketua Umum Fordayak Kalimantan Tengah, Bambang Irawan mengatakan, ritual adat pembukaan hinting pali menandakan konflik antara masyarakat dengan pihak PT IMK sudah selesai atau berakhir dengan perdamaian setelah pihak perusahaan menerima tuntutan yangbdiajukan oleh masyarakat sebagai korban.
“Sengketa disini antara masyarakat Desa Dirung, Kecamatan Murung, Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah dengan Perusahaan Pertambangan Emas PT Indo Muro Kencana (IMK) telah selesai dan sudah ada titik perdamaiannya yang dilaksanakan sidang adatnya pada Junat lalu di Murung Raya,” jelas Bambang kepada beritasampit, usai pelaksanaan ritual adat.
Dengan dilaksanakannya ritual adat pembukaan hintingbpali, Bambang sangat mengapresiasi hasil keputusan tersebut yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Oleh karenanya dia berharap kedepan ada komunikasi baik antara pihak perusahaan dengan pihak masyarakat disekitar kawasan PT IMK.
“Jadi hari ini, hinting pali dilepas. Artinya proses perdamian sudah terselsai dengan baik, dengan harapan kedepan ada komunikasi yang lebih baik lagi antara pihak perusahaan dengan pihak masyarakat. Karena kita semua hidup di bumi ini menghargai adat, baik itu pihak perusahaan maupun pihak masyarakat,” harap Bambang.
“Bila ada permasalahan atau konflik pihak perusahaan juga bisa memberi sangsi adat kepada masyarakat, demikian juga masyarakat. Apabila perusahaan lekukan kesalahan juga mempunyai hak atau kapasitas menuntut perusahan menyelesaikan masalah tersebut,” timpalnya.
(gra/beritasampit.co.id)
