Mahasiswa Kalteng di Jogjakarta Dikeroyok Orang Tak Dikenal. Ini Kronologis Kejadian Dari Teman korban

SAMPIT — Salah satu mahasiswa dari Kalimantan Tengah (Kalteng) diketahui bernama Kristoforus Karubim alias Kristo dilaporkan mendapatkan perlakuan kekerasan di Jogjakarta. Kristo berasal dari Desa Wanatirta, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Seruyan.

Menurut keterangan Miya salah satu teman korban, peristiwa itu terjadi, Sabtu (7/9/2019). Pada saat itu dirinya bersama korban dan Yunus juga teman-teman lainnya menghadiri acara wisuda mahasiswa yang diselenggarakan di hotel Sahid Babarsari.

“Saat itu kami lagi menunggu teman-teman yang keluar dari wisuda, tiba-tiba di depan ada keributan orang berkelahi.” kata Miya, Senin (9/9/2019).

Pada awal situasi sekitar terasa tidak ada yang aneh, karena itu mereka asik cerita sambil menugu teman-teman yang lagi di wisuda keluar di depan hotel.

Namun tidak berapa lama, persin ujung jalan depan hotel mereka berdiri, terdapat dua orang yang diamankan polisi.

Pada saat itu, Yunus tiba-tiba ngomong “kak kris liat itu ada yang dipukul”, Kris menjawab ”Udah biar aja, gausah ikut-ikutaan,”.

Dengan tanpa sadar, segerombolan orang tiba-tiba mengejar Yunus dengan bersenjatakan batu di tangan.

Melihat hal itu Miya berusaha memegang kuat tangan Kristo biar tidak ikut-ikutan, tapi karena melihat Yunus dikejar, Kristo langsung melempar tasnya dan ikut mengejar mereka dan memukul orang yang mengejar Yunus.

“Yunus itu merupakan adeknya Kristo, yakan ngak terima adeknya dipukul. Setelah itu aku ngak tahu legi gimana, Aku cuma bisa teriak, nangis. Kejadian itu tepat di depan mataku,” ceritanya.

“Setelah Kristo ikut terlibat, akhirnya Yunus bisa kabur, tapi Yunus tidak mengetahui Kristo bisa melarikan diri apa tidak. Soalnya seperti tiba-tiba langsug ramai saja, tidak tahu datangnya dari mana langsung banyak aja,” lanjut Miya bercerita.

Yang dilihat oleh Miya, Yunus dikeroyok oleh tiga orang, sementara Kristo dikeroyok oleh lima orang. Diduga Karena Yunus bisa kabur jadi Kristo yang dihajar.

“Niat awal kami cuman mau mendatangi teman-teman yang lagi wisuda, tidak ada pikiran akan ada kerusuhan. Pengeroyokan itu tiba-tiba saja terjadi,” demikian Miya.

Krsito merupakan alumni SMA Taruna Jaya Katolik Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Ia merupakan
mahasiswa Instiper Jogjakarta jurusan Teknik Industri.

(im/beritasampit.co.id).