Baamang Tengah Lestarikan Bahasa Sampit

Editor : Maulana Kawit

SAMPIT – Penduduk asli Kecamatan Baamang Kabupaten Kotawaringin (Kotim) hingga kini berkomunikasi masih menggunakan bahasa daerah (dayak sampit). Agar tidak tergerus zaman, Kelurahan Baamang Tengah berkomitmen melestarikan bahasa tersebut.

“Apa yang diharapkan Camat Baamang HM Yusransyah, bahasa dayak tetap dijadikan bahasa komunikasi supaya tetap lestari,” ucap Lurah Baamang Tengah Zikrillah usai silaturahmi dengan pejabat lama dan baru Camat Baamang di aula kantor kelurahan setempat, Kamis (12/9/2019).

BACA JUGA:   Tidak Hanya Dari Elit Politik, PKS Sebut Sejumlah Nama Birokrat Berpeluang Maju di Pilkada Kotim

Salah satu bentuk komitmen pelestarian bahasa dayak sampit, menurutnya, melalui tulisan spanduk. Di mana pada tulisan itu terdapat bahasa daerah yakni “Datuh” yang artinya besar.

“Inilah upaya kami melestarikan bahasa dayak sampit, salah satunya dalam bentuk tulisan karena antara bahasa dayak kahayan dengan dayak sampit ada perbedaan,” ujar Zikrillah.

Disamping itu, tambahnya, saat beraktifitas di dalam kantor komunikasi antara pegawai dan syaf kelurahan rata-raya berbahasa sampit.

BACA JUGA:   Kadishub Kotim Lempar Tanggung Jawab ke Bawahan Soal Pungli Parkir di SPBU

(ifin/beritasampit.co.id)