Ini Tanggapan Bupati Terkait Workshop Pelestarian Konservasi Kayu Meranti Kalimantan

PANGKALAN BUN – Bupati Kotawaringin Barat Hj Nurhidayah SH MH melalui Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kobar Ir Bambang Djatmiko Trikora, M Si, mengapresiasi kegiatan Workshop on Conservation of Dipterocarpaceae in Borneo yang di selenggarakan Orangutan Foundatioan International (OFI) yang digelar 9-12 September 2019 di Herbarium Pasir Panjang Pangkalan Bun.

Kegiatan worshop dihadiri oleh para akademisi, praktisi dan penggiat lingkungan dari luar negeri, Canada, Malaysia, Brunai dan Univercity Bogor dan Pontianak serta para fakar lingkungan Botanic Gardens Conservation International (BGCI), Southeast Asia Botanic Gardens Network (SEABG), serta National Geographic.

Menurut Bambang dalam kegiatan workshop tersebut mendiskusikan isu-isu tentang lingkungan hidup terutama tentang konservasi kelompok kayu jenis Meranti (Dipterocarpaceae) di Kalimantan.

Bupati dalam sambutan yang dibacakan Bambang, mengapresiasi dan mendukung kegiatan workshop tersebut.

“Saya sangat mengapresiasi atas inisiasi dalam menyelenggarakan kegiatan workshop mengenai pelestarian lingkungan hidup khususnya pembahasan pelestarian tentang konservasi kelompok kayu jenis Meranti (Dipterocarpaceae) ini,” kata Bambang mengutip sambutan Bupati.

Lanjut Bambang, Ibu Bupati juga mengucapkan terima kasih atas kedatangan para ahli dan peneliti baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri serta pihak-pihak yang terlibat baik dari Orangutan Foundation International (OFI), Botanic Gardens Conservation International (BGCI), Southeast Asia Botanic Gardens Network (SEABG), serta National Geographic yang telah bekerjasama sehingga terselenggaranya kegiatan tersebut.

Lanjut Bambang, Bupati berharap pihak-pihak yang berkompeten di bidang pelestarian lingkungan hidup ini dapat menjadi awal bagi keberlangsungan pelestarian alam di Kabupaten Kotawaringin Barat”, lanjutnya.

“Workshop yang didanai oleh National Geographic dan didukung oleh OFI, BGCI dan SEABG merupakan salah satu langkah nyata program konservasi dalam mengamankan masa depan pepohonan besar khususnya kelompok kayu jenis Meranti (Dipterocarpaceae)yang terancam punah di Kalimantan,” ungkap Bambang, Kamis (12/9/2019).

(man/beritasampit.co.id)