KAGUM! Pohon Kayu Ramin Raksasa di TNTP

PANGKALAN BUN – Puncak acara kegitan Workshop on Conservation of Dipterocarpaceae in Borneo, para pesertanya diajak Prof Dr Birute Mary Galdikas, melihat sejumlah pohon jenis kayu Ramin raksasa ke lokasi Taman Nasional Tanjung Putting (TNTP).

“Kunjungan para peserta workshop kemarin Rabu 11 September ke lokasi Campe Leakey dan Pondok Tanggui di Taman Nasional Tanjung Puting,untuk membuktikan bahwa pohon kayu jenis Meranti yang berukuran besar/raksasa masih ada tumbuh di Taman Nasional Tanjung Puting,” kata Birute. Kamis (12/9/2019).

Menurut Birute para delegasi workshop saat berkunjung ke Camp Leakey dan Pondok Tanggui, mereka cukup kagum karena fakta pohon kayu Meranti yang diamaternya besar dan tingginya sekitar 100 meter. Selain kagum melihat pohon kayu Meranti juga mereka kagum melihat Orangutan dan hutan yang masih original.

BACA JUGA:   Petahana Banyak yang Tumbang, Berikut Nama-nama Caleg yang Berhasil Dapatkan Kursi DPRD Kalteng

Terpisah Kepala Balai TNTP Kabupaten Kobar Helmy,saat dikonfirmasi melalui telephon selulernya Kamis (12/9/2019) mengatakan, pihaknya sangat mendukung kepada OFI yang telah menyelenggarakan Workshop on Conservation of Dipterocarpaceae in Borneo.

“Workshop itu merupakan terobosan baru untuk melestarikan hutan, karena didalam hutan (flora) Taman Nasional Tanjung Putting, selain tumbuh pohon kayu meranti juga ada pohon kayu ramin dan berbagai jenis pepohonan dari famili dipterocarpacea yang menjadi bagian habitat orang utan, bekantan dan berbagai jenis fauna lainnya,” kata Helmy.

BACA JUGA:   Pelaku UMKM Alun-Alun Istana Kuning Penuh Ceria Bagikan Takjil Ramadan

Dijelaskan Helmy, langkah OFI menghadirkan para fakar ilmu konservasi seperti dari Botanic Gardens Conservation International (BGCI), Southeast Asia Botanic Gardens Network (SEABG), serta National Geographic yang telah bekerjasama menggelar workshop, merupakan terbosan baru yang perlu didukung oleh semua pihak.

(man/berita Sampit.co.id).