Barsel Berada Pada Level Tanggap Darurat Bencana Karhutla

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Sanggau, Muhammad Taufiq S.Tr

BUNTOK – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas IV Kabupaten Barito Selatan (Barsel) menyebutkan daerah ini berada pada level tanggap darurat bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Hal tersebut juga berdasarkan prediksi, pada musim kemarau saat sekarang ini di wilayah Barsel akan berlangsung hingga bulan Oktober 2019 mendatang.

“Sedangkan awal musim hujan diperkirakan baru akan terjadi pada Dasarian ke 3 bulan Oktober 2019,”Kata Kepala BMKG Kelas IV Barsel, Musuhanaya SE melalui Kepala Kelompok Teknisi BMKG Sanggu Muhammad Taufiq S.Tr kepada beritasampit.co.id Minggu (28/9/2019).

BACA JUGA:   Petahana Banyak yang Tumbang, Berikut Nama-nama Caleg yang Berhasil Dapatkan Kursi DPRD Kalteng

Dikatakan Muhammad Taufiq, hal tersebut juga telah disampaikan kepada bagian Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barsel bahwa curah hujan diwilayah Kabupaten Barsel terjadi dari bulan Juli dikategorikan rendah.

Untuk bulan Agustus, kategori menengah dan untuk periode 1-24 September 2019 masuk kategori rendah dengan sifat hujan dibawah normal.

“Sehingga, dengan kondisi seperti ini sangat berpengaruh terhadap kemudahan terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan ditinjau dari parameter cuaca,”katanya.

Menurut Muhammad Taufiq, untuk kondisi suhu muka laut diperairan Indonesia yang masih relatif dingin berdampak pada kecilnya penguapan sehingga. Pertumbuhan, awan-awan hujan kurang signifikan diwilayah Kabupaten Barsel.

BACA JUGA:   Tim Eddy Raya Serahkan Berkas Pendaftaran Bacalon Bupati Barsel ke Partai Demokrat dan Perindo

“Kondisi ini diperkirakan, akan terjadi hingga pertengahan bulan Oktober 2019 mendatang,”bebernya.

Lebih lanjut Muhammad Taufiq menambahkan, selain kondisi muka laut tiupan angin timuran pada level 850 mb (1500 Meter) yang masih dominan di wilayah Kabupaten Barsel dengan kecepatan maksimum 15 knot atau 28 km/jam.

“Oleh sebab itu dihimbau kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap dampak yang ditimbulkan dari rendahnya curah hujan yakni kemudahan terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan,”tandas Muhammad Taufiq. (ded/beritasampit.co.id)