Anggota Dewan Ini Dorong BPJS Tingkatkan Sosialisasi Kepada Masyarakat

Editor : Maulana Kawit

SAMPIT – Banyaknya keluhan dari masyarakat terhadap pelayanan pasien BPJS di rumah sakit, hal ini lantaran salah satunya akibat kurang mengetahui tentang proses prosedur penggunaan BPJS.

Demikian ungkap anggota dewan dari PDI Perjuangan H Badriansyah, menurutnya Sosialisasi yang minim oleh BPJS berdampak besar kepada masyarakat sehingga sering terjadi kesalahpahaman antara keluarga pasien dengan pihak rumah sakit sebagai pelayanan medis terhadap pasien.

“Contoh saja yang baru ini kita temukan, faktanya bahwa pasien ini ada kartu BPJS nya, namun hanya karena data ganda lalu di nonaktifan, secara prosedural dasarnya artinya dia sudah terdaftar di BPJS, dan itu harusnya cepat diselesaikan dan dijaminkan oleh pihak BPJS supaya pihak rumah sakit tidak meminta biaya pengobatannya,” ungkapnya. Selasa (2/10/2019).

Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat juga saat ini berdampak pada tidak terdaftarnya 7000 lebih sisa dari kuota UAC sehingga peluangnya masuk sudah sangat sempit.

“Bayangkan 7 ribu kuotanya untuk UAC masih kosong sepi pendaftar, ini harusnya di kaji dan di evaluasi oleh pihak BPJS, dan kita dorong mereka untuk lebih agresif meningkatkan sosialisi ketingkat pedesaan,” tukasnya

Sementara itu berdasarkan informasi yang disampaikan oleh pihak BPJS disaat diskusi dengan pihak Anggota DPRD Kotim di Rumah Sakit baru ini, disebutkan tunggakan iuran BPJS mencapai 17 Miliar rupiah tahun ini.

“Berarti setia bulannya sekitar 4 sampai 5 miliar rupiah, hal ini juga menjadi kendala bagi keuangan daerah nantinya, terutama kita di DPRD ingin melihat sejauh mana kendala yang dihadapi pihak BPJS maupun rumah sakit sehingga masalah terhadap pasien BPJS ini nantinya tidak terus terjadi,” tutup Badriansyah.

(drm/beritasampit)