Ruselita: Orangtua Jangan Paksakan Anak Usia Sekolah Cari Nafkah

Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Ruselita

PALANGKA RAYA-Anggota DPRD Palangka Raya, Ruselita mengingatkan kepada para orangtua agar tidak memaksakan anaknya yang masih usia sekolah bekerja banting tulang terlebih bekerja iku mencari nafkah.

“Memang tidak salah ketika orangtua mengajarkan kemandirian pada anak. Tapi yang perlu diingat, mandiri disini bukan berarti anak yang notabene berusia sekolah, malah dipaksa mencari nafkah. Ini yang salah,” tegas Ruselita belum lama ini.

Diungkapkannya, tidak sedikut orangtua masih menyuruh anak lebih memilih bekerja membanting tulang atau mencari nafkah dibandingkan bersekolah. Kalaupun anak tetap meminta anaknya bersekolah, namun selepas pulang sekolah dipaksakan untuk bekerja membanting tulang, tetap saja tidak dibenarkan.

BACA JUGA:   Subsidi Ongkos Angkut Distribusi Beras Diharapkan Bisa Tekan Kenaikan Harga

“Saya melihat sendiri ada anak masih usia dini, hingga malam hari bekerja menawarkan jualan dikawasan publik. Terlepas anak ini bersekolah atau tidak, tetap saja salah karena usianya yang terlalu muda untuk bekerja,”ucap Politisi Perindo ini.

Menurut dia, hal tersebut banyak terjadi di Kota Palanghka Raya dimana anak terpaksa bekerja karena dituntut menopang ekonomi keluarganya yang kurang mampu.

BACA JUGA:   Subsidi Ongkos Angkut Distribusi Beras Diharapkan Bisa Tekan Kenaikan Harga

Lebih jauh Ruselita mengatakan, ditengah kemajuan Kota Palangka Raya saat ini, ditambah lagi dengan pertumbuhan penduduk, maka dinamika kehidupan akan berkembang secara beragam. Seperti melakukan aktivitas sebagai pemulung, loper koran atau pengasuh paruh waktu.

“Sekali lagi ini tidak ada salahnya. Namun berpulang lagi bagaimana orangtua menempatkan posisi anaknya yang memerlukan masa depan kelak. Jadi bukannya harus dipaksa secara dini bekerja, yang alhasil bisa menghilangkan masa depan anak,” tukasnya.

(gra/beritasampit.co.id)