Camat Sebut Jangan Asal Masuk Program tapi Tidak bisa Dibuktikan

SAMBUTAN : ARIFIN/BS - Camat Teluk Sampit saat memberikan sambutan terkait karhutla yang sering melanda hampir setiap tahun diwilayahnya.

Editor : Maulana Kawit

SAMPIT – Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) salah satu wilayah yang sering mendapatkan program pembangunan baik dari pemerintah daerah maupun pusat.

Akan tetapi, program yang masuk tidak semua bisa difungsikan dengan baik sehingga dianggap mubazir.

“Jangan asal program tapi tidak bisa dibuktikan,” ucap Camat Teluk Sampit Juliansyah pada saat membuka Kegiatan Penyuluhan Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan yang diselenggarakan UPT KPHP Mentaya Tengah Seruyan Hilir tahun 2019 di Balai Desa Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit, Selasa (8/10/2019).

BACA JUGA:   Hari Ini Kirana III Bawa Ratusan Penumpang Berangkat dari Pelabuhan Sampit menuju Surabaya

Dia mencontohkan, program pengadaan pompa air dan tanggul untuk keperluan memadamkan api ketika terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Kecamatan Teluk Sampit.

Namun, sambungnya, program itu masih belum terealisasi, sehingga dianggap perlu untuk dikaji ulang. Seandainya itu benar-benar terealisasi setidaknya pompa air dan tanggul bisa difungsikan saat diperlukan nantinya.

“Ketika terjadi kebakaran tim pemadam api akan kesulitan mencari air sehingga memperlambat kerja. Kami harapkan itu tidak akan terjadi,” tegas mantan Kabid Pemberdayaan Masyarakat dan Kelembagaan pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kotim ini.

BACA JUGA:   Dua Spesialis Curanmor di Sampit Dibekuk Polisi

Juliansyah mengungkapkan bahwa di Kecamatan Teluk Sampit salah satu paling rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Untuk itu, pihaknya sangat berharap untuk sama-sama memikirkan bagaimana cara menanggulangi kebakaran tersebut yang terjadi hampir setiap tahun.

(ifin/beritasampit)