Pertama, Seruyan Berhasil Budidaya Ikan Pipih

Keterangan Foto : Diskan Seruyan - Benih ikan Pipih berusia 1-2 bulan dengan panjang 9 cm 

Editor : Maulana Kawit

KUALA PEMBUNG – Pemerintah Kabupaten Seruyan melalui Dinas Perikanan Seruyan berhasil mengembangkan budidaya ikan pipih yang dihasilkan dari indukan yang menetas secara alami dan saat ini sudah menghasilkan puluhan benih berusia 1-2 bulan.

Pengembangan budidaya ikan pipih ini secara khusus dilakukan Dinas Perikanan Seruyan di Balai Benih Ikan (BBI) Telaga Pulang, Kecamatan Danau Sembuluh.

Keberhasilan ini termasuk yang pertama di Indonesia untuk pembudidayaan ikan pipih oleh pemerintah daerah.

Kepala Dinas Perikanan Seruyan, Abu Hasan Asari mengatakan di BBI Telaga Pulang ini disediakan kolam khusus untuk indukan ikan pipih. Dari puluhan indukan telah menetas secara alami mulai dari telur hingga sekarang menjadi benih.

BACA JUGA:   Pemkab Seruyan Gelar Buka Puasa Bersama Unsur Forkopimda, Toga dan Tomas

“Saat ini ada sekitar 70-an ekor benih ikan pipih yang dihasilkan dari indukan ini. Usianya sudah sekitar 1 bulan dengn panjang benih sudah mencapai 9 cm,” katanya di Kuala Pembuang.

Keberhasilan pembudidayaan ini menurut Abu ditunjang dengan kondisi perairan dan keadaan suhu dan kondisi sekitar di BBI Telaga Pulang yang tidak jauh berbeda dari populasi aslinya di perairan umum di Sungai Seruyan.

“Terjadi seperti alami, yang kami lakukan hanya menjaga dan merawat serta memberi makan induknya, karena memang kondisi di di BBI Telaga Pulang tidak jauh beda dengan populasi aslinya,”ungkapnya.

BACA JUGA:   Hadiri Peresmian UP3 Pangkalan Bun, Asisten II Setda Seruyan Harapkan Ini

Selama ini ikan pipih merupakan salah satu ikan yang cukup sulit dibudidayakan. Beberapa daerah di Indonesia banyak gagal dalam mengembangkannya.

Ia mengaku pihaknya juga pernah mengalami kegagalan saat membudidayakan ikan tersebut yang sangat sensitive baik itu dari suhu air dan sebagainya.

Namun, Dinas Perikanan Seruyan akan berupaya maksimal agar proses pembudidayaan secara alami ini dapat terus dilakukan.

(rdi/beritasampit)