Editor : Maulana Kawit
SAMPIT – Menerima laporan adanya buaya yang mati di sungai desa pelangsian dan yang beredar di sosial media. Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) pos jaga Sampit langsung menindaklanjuti hal tersebut.
“Binatang yang mati itu positif Buaya. Panjang sekitar 1,5 meter sampai 2 meter. Karena di lokasi sungai Mentaya mengalami pasang surut, posisi bangkai Buaya kemarin belum di ketahui keberadaannya,” kata Muriansyah, Selasa (22/10/2019)
Dari keterangan Hadi dan Etok, motoris kelotok penyeberangan desa Ganepo-Belanti yang di hubungi via telepon, Buaya tersebut terlihat sejak Minggu (20/10/2019) berada di sekitar perairan desa Ganepo, kecamatan Seranau, dengan kondisi sudah mati, mengapung di sungai.
“Dikarenakan pengaruh air pasang, bangkai Buaya tersebut naik ke daerah hulu sampai ke desa Pelangsian dan didokumentasikan warga dan dibagikan di medsos,” kata Muriansyah.
Sebelumnya, info dari Etok, sekitar hari Rabu (16/10/2019) ada Buaya yang masuk ke dalam perangkap ikan warga. Di wilayah perairan desa Ganepo. Panjang Buaya sekitar 2 meter.
“Sesuai arahan pimpinan, tadi pagi saya ke desa Ganepo untuk mencari bangkai buaya tersebut dan pengecekan info buaya yang terperangkap di perangkap ikan warga,” terangnya
Tujuan mencari bangkai buaya untuk diamankan agar tidak menimbulkan keresahan warga.
“Bangkai buaya sudah didapatkan dan langsung diamankan. Di dapat di perairan dusun Belanti, desa Bengkoang makmur, kecamatan MB ketapang tadi pagi,” sebutnya
Dari keterangannya, bahwa kondisi Buaya sudah busuk, bagian kepala sisa tengkorak dan diamankan di hutan tepi sungai.
“Kalo di kubur, nggak memungkinkan mas. Pas di angkat, bisa hancur,” demikiannya
(jmy/beritasampit)