PB HMI Angkat Suara Soal Kematian Mahasiswa Kendari yang Belum Terungkap

Fauzi Marasabessy. Dok: Istimewa

JAKARTA— Lagi, ratusan mahasiswa dan keluarga korban berunjuk rasa di depan Markas Polda Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa, (22/10/2019).

Aksi yang digelar sekitar pukul 11.00 WITA itu bertujuan untuk mempertanyakan perkembangan pengusutan kasus meninggalnya Randi dan Yusuf saat bentrokan di depan gedung DPRD Sultra pada 26 September lalu.

Menanggapi hal ini, Ketua Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Fauzi Marasabessy turut angkat suara terkait tuntutan mahasiswa Kendari yang meminta kepolisian agar kasus penembakan dua mahasiswa Halu Oleo tersebut diusut tuntas.

BACA JUGA:   Mukhtarudin Bersyukur Keberhasilan Partai Golkar di Pileg dan Pilpres 2024

“Atas nama ketua PB HMI Periode 2018-2020, saya mengutuk tindakan represif kepolisian terhadap dua mahasiswa kendari yang hingga kini tak kunjung terungkap,” tegas Fauzi, Selasa, (22/10/2019).

Diketahui, Randi tertembak di dada kiri tembus dada kanan, sementara Yusuf meninggal dengan kondisi kepala retak. Berdasarkan investigasi Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) bahwa Yusuf kena tembak di Kepala.

BACA JUGA:   Polri Siap Amankan Rumah Kosong Saat Periode Mudik Lebaran 2024

Untuk itu, Fauzi yang juga mantan Ketua Umum HMI Cabang Ambon itu meminta pemerintah dalam hal ini Kapolri agar segera memastikan kepastian hukum atas kasus kematian dua mahasiswa tersebut.

“Ya, saya minta Kapolri segera usut tuntas kasus kematian mahasiswa itu,” pungkas Fauzi Marasabessy.

(dis/beritasampit.co.id)