Moda Angkutan Penyeberangan Masih Jadi Andalan di Gunung Mas

FOTO : DWI/BS - Keberadaan kapal angkutan penyeberangan di Desa Tumbang Hakau, Kecamatan Kurun masih menjadi andalan masyarakat, baik dari maupun ke Kota Palangka Raya, Rabu (6/11/2019).
KUALA KURUN – Sebagai kabupaten yang sebagian besar wilayahnya terbelah aliran sungai, moda angkutan penyeberangan nyatanya menjadi andalan masyarakat Gunung Mas. Kepala Dinas Perhubungan Gunung Mas, Yemmie menuturkan, kapal angkutan penyeberangan sejauh ini mempunyai andil besar dalam membantu mobilitas masyarakat di daerahnya. “Saya rasa usaha kapal penyeberangan seperti itu masih menjanjikan dalam waktu lama, sebab masyarakat juga masih membutuhkan,” ungkapnya, Rabu (6/11/2019).
BACA JUGA:   Ratusan PPPK di Gunung Mas Terima SK Pegawai 
Yemmie menggambarkan seperti yang terjadi di wilayah Kuala Kurun. Meskipun terdapat jembatan Batu Mahasur namun mayoritas pengguna sepeda motor bahkan minibus masih mengandalkan kapal penyeberangan. “Kalau kendaraan ringan, mereka lebih memilih menyeberang lewat kapal dibanding memutar jauh melalui jembatan. Sebab dirasa lebih dekat dan praktis, meskipun harus mengeluarkan sedikit biaya,” katanya.
BACA JUGA:   Menumbuhkan Rasa Kasih Sayang dan Saling Menghormati Melalui Pawai Tarhib Ramadan
Berbicara masalah tarif jasa angkutan, maka semua pengusaha kapal penyeberangan tidak diperbolehkan menaikan harga sepihak. “Walaupun dengan alasan BBM naik dan lain-lain, mereka tetap tidak boleh langsung menaikan tarif sepihak. Harus melalui proses musyawarah terlebih dahulu bersama pihak-pihak terkait dan masyarakat. Hasil rapat tersebut nantinya menjadi kesepakatan bersama untuk menentukan standar tarif untuk setiap kendaraan,” jelasnya. (adn/beritasampit.co.id)