PANGKALAN BUN – Pasar Indra Sari, Kotawaringin Barat (Kobar) yang baru saja diresmikan oleh Bupati, Hj Nurhidayah dikeluhkan masyarakat. Pasalnya fasilitas yang ada di pasar tersebut banyak yang tidak berfungsi bahkan rusak.
Keluhan masyarakat tersebut langsung ditanggapi oleh Komisi C DPRD Kobar dengan meninjau langsung kondisi pasar Indra Sari.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Kobar Tuslam Amirudin, Kamis, (7/11/2019) mengatakan, pihaknya banyak menerima keluhan dari para pedagang Pasar Indra Sari.
“Setelah kami pantau ke lapangan memang diakui pasar tersebut terkesan belum siap beroperasi. Contohnya saluran pembuangan air dari lantai dua yang diisi los pedagang ikan mengalami kebocoran. Maka air bekas buangan pedagang ikan yang menetes kebagian pedagang sayur di lantai dasar tentunya membuat tidak nyamanan pedagang sayur selama berjualan,” jelas Tuslam.
Selain itu, lanjut Tuslam, kondisi toilet di lantai dua yang tidak berfungsi, atap bocor, lantai yang licin saat dilintasi pengunjung serta ekslalator hanya berfungsi saat jam tertentu saja.
“Jadi ada banyak hal yang perlu dievaluasi agar pasar tersebut bisa nyaman bagi pedagang dan pembeli. Kami dari komisi C berdasarkan tupoksinya, yaitu kita melakukan pantauan dengan turun ke lapangan,” jelas Tuslam.
Menurut Tuslam, temuan akan disampaikan ke lembaga DPRD. “Nanti hasilnya akan dikonsultasikan dengan pimpinan DPRD, guna menindaklanjutinya. Selanjutnya nanti akan diambil keputusan apakah ada kemungkinan digelarnya Rapat Dengar Pendapat (RDP) dan sebagainya,” jelas Tuslam.
Anggota Komisi C, Wanti Septia Utami mengatakan bahwa tidak berfungsinya ekslalator di pasar tersebut tentunya sangat menyulitkan para pedagang dan pembeli, terutama yang berusia lanjut atau saat membawa beban berat.
“Lantaran ekskalator juga merupakan fasilitas di pasar tersebut. Artinya bila tidak berfungsi atau hanya berfungsi sesekali saja, aka menyulitkan bila pembeli atau pedagang yang membawa dagangannya naik ke lantai 2,” ungkap Wanti Septia Utami. (Man).
