Istana Sebut Wakil Panglima Tak Picu Dualisme Kepemimpinan di Tubuh TNI

Ilustrasi Tentara Nasional Indonesia. Dok: Istimewa

JAKARTA— Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengatakan bahwa jabatan wakil panglima tidak akan memicu dualisme kepemimpinan di tubuh TNI.

Sebab, menurut Moeldoko, pemimpin tertinggi tetap di tangan Panglima TNI, bukan wakil.

“Jadi, di tentara gak ada dualisme. Kalau enggak beres, tetap yang salah di bawah. Apalagi kalo sudah tentara dikatakan insubordinasi, pidana, kalau dikatakan tidak loyal, mati itu karirnya,” ujar Moeldoko dalam keterangan yang diterima, Kamis, (7/11/2019).

BACA JUGA:   Ribuan Desa Belum Teraliri Listrik, Mukhtarudin: 79 Tahun Merdeka, Rakyat Masih Hidup Dalam Kegelapan

Oleh karena itu, Moeldoko pun membantah jika keputusan Jokowi menghidupkan wakil panglima TNI tersebut hanya untuk mengakomodasi perwira tinggi dari tiga matra, Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU), agar bisa duduk di pimpinan tertinggi TNI.

“Tidak itu, apa yang terjadi sekarang itu sudah melalui kajian waktu zaman saya panglima, jadi bukan kebutuhan praktis ya,” imbuhnya.

BACA JUGA:   Komisi VII DPR RI Desak Dirut PHE Bekerja Maksimal Tingkatkan lifting Migas Nasional

Moeldoko memang sempat mengusulkan agar dihidupkan kembali jabatan wakil panglima TNI beberapa tahun lalu. Pensiunan jenderal bintang empat itu menyebut Jokowi telah menerima usulan yang pernah dirinya sampaikan.

Selain jabatan wakil panglima TNI, usulan Moeldoko lainnya yang diakomodasi adalah pembentukan satuan Komando Operasi Khusus atau Koopssus TNI.

(dis/beritasampit.co.id)