Perjalanan Karir Siyono “Tukang Servis Kendaraan” Maju Pilkada Kotim

SALAM KOMANDO : ARIFIN/BS – Siyono saat bertemu bu Rambat (bakal calon bupati Kotim) di salah satu hotel usai kegiatan rakor PBB Perdesaan dan Perkotaan yang diselenggarakan Bappenda Kotim.

SAMPIT – Nama Siyono tidak asing bagi masyarakat yang tinggal di wilayah selatan terutama di Kecamatan Parenggean Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Meskipun lahirnya di Jember, Jawa Timur tahun 1971, pria yang saat ini masih menjabat sebagai Camat Parenggean sudah sejak lama berdomisili di Bumi Habaring Hurung tercinta ini.

Siyono merupakan salah satu kandidat yang dianggap kuat untuk maju sebagai wakil bupati pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kotim 2020 mendatang. Guna memastikan keseriusannya maju melalui partai, dia sudah mendaftarkan diri melalui tiga partai politik yakni, PDI Perjuangan, Golkar dan Gerindra.

Di mata masyarakat Parenggean, Siyono merupakan sosok yang tidak diragukan baik secara loyalitas maupun elektabilitas. Berbaur dengan masyarakat sebenarnya sudah sejak tahun 1982. Di mana pada zaman itu, Siyono muda sudah hijrah dari tanah kelahirannya Jember menuju Sampit, Kotim.

“Saya pada tahun 1982, sudah ada di Parenggean, tepatnya di transmigrasi SP 4G atau sekarang menjadi Desa Mekar Jaya Kecamatan Parengggean,” tutur Siyono kepada wartawan beritasampit.co.id saat dibincangi di salah satu hotel di Kota Sampit.

Mengecap pendidikan, Siyono tidak hanya di Kecamantan Parenggean. Setelah lulus SMP Negeri 1 Parenggean kemudian lanjutkan ke jenjang lebih tinggi yakni Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Sampit dan lulus 1990. Dulu, alamat SPG itu di Jalan A Yani Sampit atau sekarang menjadi kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kotim.

BACA JUGA:   Camat Baamang Sambut Baik Perbaikan Jalan Perum Bukit Permai

“Yang namanya anak perantau, tidak punya tempat tinggal tetap. Selama sekolah saya ikut dengan orang lain,” ujar Siyono.

Selama menyelesaikan sekolah dengan jurusan guru, Siyono ikut orang lain. Pada kesempatan itu, Siyono membuka usaha perbengkelan yang diberinama Mas Su. Bengkel itu dikelola sejak 1990 hingga 1992. Lokasinya di Jalan HM Arsyad atau depan Madrasyah Aliyah Negeri (MAN) Sampit.

“Cita-cita awalnya saya ingin jadi tentara. Tapi, karena lulusan guru akhirnya niat itu tidak kesampaian. Namun, saya pernah menjadi guru kelas di SDN 1 Bukit Harapan, Desa Bukit Harapan, Kecamatan Parenggean,” katanya.

Perjalanan karir Siyono tidak hanya sebatas tukang servis kendaraan roda dua ketika menyelesaikan pendidikan SPG di Sampit. Setelah mempersunting Endah Tri kelahiran Banyuwangi. Kemudian Siyono mengikuti pemilihan kepala desa (Pilkades) Mekar Jaya Kecamatan Parenggean.

Bermodal kepercayaan dan tekad kuat siap memajukan Desa Mekar Jaya ke arah yang lebih baik lagi, akhirnya Siyono terpilih menjadi kepala desa sejak 2007 hingga 2012.

BACA JUGA:   Kasus Pengeroyokan oleh Siswa SMP di Sampit Berakhir Damai

“Alhamdulillah, sejak berkeluarga dan memiliki tiga anak karir saya semakin melejit,” ujarnya sambil terkekeh.

Tidak puas dengan karir yang sempat melejitkan namanya, Siyono berupaya masuk ke ranah pemerintahan Kecamatan Tualan Hulu dan pernah menjabat sebagai Kasi Pemerintahan Masyarakat dan Desa (PMD) Kecamatan Tualan Hulu mulai 2012-2014.

Selanjutnya, menjabat Lurah Parenggean mulai 2014-2016. Karirnya terus naik, kemudian Siyono menjabat sebagai Camat Telaga Antang mulai 2016-2018 dan kembali ke Parenggean menjabat sebagai Camat Parenggean mulai 2018 hingga sekarang.

Selama meniti karir di wilayah utara Kotim, Siyono melihat dan merasakan langsung kondisi di wilayah selama itu. Dia menilai pembangunan belum merata.

Hal itulah membuat harinya tergerak untuk bertekad maju pada Pilkada Kotim 2020 mendatang, meskipun jabatan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) siap ditanggalkan demi satu tujuan yakni, wilayah utara akan lebih maju dan pembangunan lebih merata.

“Saya bertekad tetap maju pada Pilbup Kotim, itu berkat dukungan semua pihak mulai dari keluarga, Dewan Adat Dayak Parenggean, para kerabat maupun masyarakat khususnya yang ada di wilayah utara Kotim,” tutupnya mengakhiri perbincangan.

(ifin/beritasampit.co.id)