Panen Perdana Jagung Komposit Hasilkan 5,9 Ton Per Hektar

Panen Jagung (BS/JUN) : Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor, panen perdana jagung komposit di desa Jaya Kelapa, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kamis (14/11/2019).  

Editor : Maulana Kawit

SAMPIT – Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dalam hal ini Dinas Pertanian, melakukan panen perdana jagung di Desa Jaya Kelapa, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.

Panen jagung jenis hibrida/komposit di salah satu lahan milik warga ini merupakan upaya dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan.

Setelah melakukan uji coba menanam jagung, Paul, seorang pemilik lahan di kawasan tersebut, berhasil melakukan panen perdana di lahan seluas 15 Hektar.

Menariknya, dari hasil ubinan yang dilakukan para petani dibantu petugas BPP Samuda menunjukkan hasil yang memuaskan, dimana dalam satu hektar mampu menghasilkan hingga 5,9 ton.

Kepala Dinas Pertanian Kotim, melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan, Riantar MP Siahaan mengatakan, selain padi dan kelapa dalam, kawasan selatan Kabupaten Kotim memiliki lahan potensial untuk tanaman jagung. Pihaknya juga mendukung penuh pengembangan tanaman dalam usaha peningkatan hasil produksinya.

“Potensi lahan kita bagus, Oleh sebab itu, kita berharap hasil panen yang bagus ini bisa memotivasi masyarakat untuk mengolah lahannya dengan maksimal,” pintanya.

Bupati Kotim, melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Halikinnor menjelaskan, potensi pengembangan jagung di Kabupaten Kotim sangat mempunyai peluang dalam peningkatan produksi, baik melalui perluasan areal tanam maupun peningkatan produktivitas karena potensi hasil jagung komposit bisa mencapai di atas 7 hingga ton/hektar.

“Targetnya hanya 2,6 ton per hektar, ternyata hasilnya 5,9 ton per hektar. Kalau dikelola lebih baik lagi, sangat dimungkinkan produksinya akan lebih meningkat dan hasilnya mampu mencapai hingga 8 ton per hektar,” ucap Halikinnor saat melakukan panen perdana, Kamis (14/11/2019).

Atas keberhasilan panen jagung itu, menurut Halikin, merupakan sesuatu yang sangat menjanjikan bagi masyarakat di kecamatan Mentaya Hilir Selatan.

“Masyarakat dapat melihat dan mencontoh. Karena selain mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, keberhasilan ini sangat menjanjikan untuk meningkatkan kesejahteraan petani,” imbuhnya.

Menurut Halikin, pemerintah daerah mencoba mengajak masyarakat untuk merubah mindset selalu ingin menanam sawit.

“Padahal di dalam tata ruang kita di kawasan selatan Kotim merupakan kawasan ketahanan pangan jadi buka tanaman sawit, terkecuali kelapa dalam,” katanya

Atas keberhasilan dan keberhasilan yang sangat menjanjikan tersebut, diharapkan ada investor yang datang dan membangun industri hilinya.

“Kita ingin ada pabriknya disini agar hasil jagung ini tidak lagi dikirim keluar. Investor tidak perlu banyak memiliki lahan intinya, tetapi harapan kita masyarakat yang banyak memiliki lahan dan memanfaatkan lahan tersebut semaksimal mungkin, sebab setelah dihitung dan hanya dalam waktu tiga bulan sudah dapat menghasilkan,” harapnya.

(jun/beritasampit)