Ini Pesan Wakil Bupati Katingan di Musda Ke IV MB-AHK

MUSDA MB-AHK KATINGAN : AR/BS - Wakil Bupati Katingan Sunardi N.T Litang saat membuka pelaksanaan Musda MB-AHK, di aula hotel citra Katingan, Jumat (15/11/2019) malam.

Editor : Maulana Kawit

KASONGAN – Wakil Bupati Katingan Sunardi NT Litang membuka secara resmi pelaksananan Musyawarah Daerah (Musda) ke IV Majelis Besar Agama Hindu Kaharingan (MB-AHK) Kabupaten Katingan, di aula hotel citra Katingan, Jumat (15/11/2019) malam kemaren.

Musda ke IV MB-AHK dalam rangka memilih pimpinan baru, serta menyusun kepengurusan serta program kerja organisasi pada masa bakti 2019-2024 tersebut diikuti peserta sebanyak 47 orang terdiri dari unsur majelis pertimbangan, unsur pimpinan, pengurus majelis daerah, unsur ketua dan sekretaris MR-AHK Kecamatan.

Kemudian, juga hadir unsur organisasi yang bernafas agama hindu kaharingan LPT-IK, PPMP-AHK, PW-AHK, PERADAH, PHDI, WHDI, tokoh agama, sebanyak 7 orang, dan Ketua MK-AHK Kecamatan Katingan Hilir 4 orang.

BACA JUGA:   Tim Gabungan Terus Lakukan Pencarian Korban yang Diduga Terbawa Arus Sungai di Katingan

Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Katingan Sunardi NT Litang mengharapakan agar musyawah itu dapat dilaksanakan dalam suasana kekeluargaan. Sehingga dapat berjalan lancar, tertib, aman dan menghasilkan keputusan yang terbaik bagi kemajuan umat Hindu Kaharingan kedepannya.

“Hendaknya memilih sosok ketua yang dapat mengayomi, membimbing dan membina umat serta dapat merangkul semua pihak untuk bergerak bersama melakukan pelayan dan pembinaan kepada Umat Hindu Kaharingan,” terang Sunardi.

Tidak hanya itu, Pemerintah daerah juga mengharapkan agar umat Hindu Kaharingan dapat berpartisipasi dan berkontribusi didalam mengisi dan menikmati pembangunan di Bumi Penyang Simpei.

BACA JUGA:   Aktivis Muda Harapkan Bakal Calon Bupati Harus Benar-Benar Paham Kondisi Katingan

Karena Umat Hindu Kaharingan di Kabupaten Katingan secara jumlah umat menempati posisi nomor 2 terbanyak yaitu sekira 27 persen lebih dari jumlah penduduk Kabupaten Katingan.

“Salah satunya dengan menjaga ke khasan ajaran agama itu sendiri, dengan mempertahankan pelaksanaan upacara Ritual Keagamaan Hindu Kaharingan yang orisinal dan natural. Sehingga mampu menjadi salah satu destinasi tujuan wisata religius di Katingan, tentu dengan harapan dapat mendatangkan wisatawan lokal, nasional dan intemasional,” pungkasnya.

(ar/beritasampit)