859 Balita di Sukamara Alami Stunting

Amir Sapiyudin

SUKAMARA – Sebanyak 859 balita atau 23,7 persen di Kabupaten Sukamara mengalami stunting atai gagal tumbuh.

Dari data Dinas Kesehatan Sukamara dari 3542 balita di Bumi Gawi Barinjam 23,7 persen mengalami stunting.

“Stunting terjadi tidak begitu saja, ini dimulai dari sejak dalam kandungan hingga 1.000 hari pertama kehidupan, karena itu perlu kerjasama antar stakeholder untuk menurunkan angka stunting,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan, Amir Sapiyudin, Kamis (21/11/2019).

BACA JUGA:   Jaga Stabilitas Harga, Diskeptan Sukamara Gelar Gerakan Pangan Murah

Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2018 Prevalensi balita stunting di Kabupaten Sukamara sebesar 23,7 persen sementara untuk Provinsi Kalimantan Tengah adalah 34 persen dan masuk zona merah dan terendah ke empat secara nasional.

“Secara nasional tergetnya adalah 28 persen, meski Kabupaten Sukamara prevalensi balita stunting terendah se Kalteng tapi masih diatas angka yang ditetapkan WHO,” jelasnya.

Hasil riset kesehatan dasar 2018 Secara nasional angka prevalensi balita stunting di Indonesia masih tinggi yaitu 30,8 persen jauh diatas batasan yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yaitu 20 persen.

BACA JUGA:   Pj Bupati Sukamara Kukuhkan Forum Peduli Masyarakat

Upaya pencegahan yang dilakukan sejak anak masih dalam kandungan sampai berusia 5 tahun kehidupan ditujukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak agar mencapai timbuh kembanv optimal baik fisik, mental, emosional. maupun sosial serta miliki intelegensi majemuk sesuai potensi genetiknya. (enn/beritasampit.co.id)