PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya mengadakan kajian mengenai konsep pengembangan smart city berbasis kearifan lokal pada kamis (21/11/2019).
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula PK I Kantor Walikota Palangka Raya itu menghadirkan tim peneliti senior dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Palangka Raya (UPR) sebagai narasumber .
“Sekarang itu sebuah kota harus mampu menyediakan kebutuhan zaman”, ujar Dr Indrawan Permana, S.T selaku narasumber.
Dia menjelaskan bahwa masyarakat akan hilang dari suatu kota jikalau tempat tadi tidak mampu menyediakan kebutuhan mereka.
“Banyuwangi dulunya dikenal kota ilmu hitam dan tertinggal, tapi sekarang dia menjadi modern dan banyak dilirik oleh wisatawan karena eventnya yang menarik”, tambahnya.
Di lain pihak, Ariesta Lestari, Ph.D selaku narasumber lainnya menambahkan, jika kecanggihan teknologi informasi saat ini telah memaksa semua pihak untuk melibatkan peran teknologi dan mesin dalam setiap aktivitasnya.
“Visi dan misinya jelas, terwujudnya Kota Palangka Raya yang maju, rukun dan sejahtera untuk semua”, ujarnya.
Dia juga menambahkan bahwa aspek pariwisata dan budaya adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan smart city.
“Kita punya Tangkiling, Bukit Batu, Sungai Hitam Kereng dan masih banyak lagi, itu yang harusnya dikembangkan”, tutupnya.
