Pentolon Mahasiswa Ini Berharap Pemira Lahirkan Mahasiswa Peduli dan Progresif

KETUA DPM : IST/BS - STKIP Muhammadiyah Sampit, Rakhmat Jimmy

SAMPIT – Pemira atau Pemilihan Raya merupakan demokrasi di tingkat kampus yang menjadi miniatur pesta demokrasi bangsa, Pemilihan Umum (Pemilu).

Pemira dilaksanakan di STKIP Muhammadiyah Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tiap periode kepengurusan yaitu setahun sekali, sebagai ajang pemilihan perangkat lembaga kemahasiswaan.

Perangkat lembaga kemahasiswaan tersebut yaitu ketua dan wakil ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sekaligus Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) yang akan menjadi representator mahasiswa dalam wadah lembaga legislatif.

BACA JUGA:   Namanya Masuk Bursa Calon Bupati Kotim,  Siyono: Saya Berdoa Harati Dua Periode

Ketua DPM STKIP Muhammadiyah Sampit periode 2019/2020 Rakhmat Jimmy mengatakan bahwa Pemira merupakan sarana yang baik untuk belajar mengenal sistem kenegaraan.

“Alasannya, karena sistem pemerintahan mahasiswa sangat mirip dengan mekanisme yang ada di republik ini maupun kebanyakan pemerintahan demokrasi lainnya. Jadi pemira adalah event besar dan penting karena merupakan pintu gerbang sekaligus sarana untuk menentukan pemimpin lembaga mahasiswa selanjutnya,” kata ketua BEM periode 2018/2019 itu.

BACA JUGA:   Masyarakat Diminta Antisipasi Aksi Kejahatan Saat Ramadan

Namun, kata Jimmy, bukan semata-mata untuk tujuan politik dan kekuasaan, tapi ada peran yang lebih besar yaitu memilih pemimpin lembaga mahasiswa yang berkualitas supaya bisa memimpin seluruh mahasiswa untuk berkontribusi kepada almamater, daerah bahkan tanah air.

“Kesimpulannya, pemira bukan semata mata sebagai sarana untuk belajar berpolitik, berargumen, tetapi juga untuk meningkatkan kepedulian dan kemajuan untuk kampus tercinta,” demikian mahasiswa yang mendapatkan beasiswa bidik misi itu.

(im/beritasampit.co.id)