Hadapi Kemacetan, Pemkot Palangka Raya Mulai Bahas Sistem Transportasi Umum Terintegrasi

Editor: Maulana Kawit

PALANGKA RAYA – Pemerintahan Kota (Pemkot) Palangka Raya mengadakan Seminar Akhir dengan Badan Penelitian Dan Pengembangan Kota Palangka Raya berkerjasama dengan Universitas Palangka Raya (UPR). Kamis, 28/11/2019.

Isi dari materi ini ada tiga poin pembahasan yakni kajian Perencanaan Sistem Transportasi Umum Terintegrasi di Kota Palangka Raya, Penyusunan Kebijakan Alokasi Anggaran di Organisasi Perangkat Daerah Palangka Raya, dan Kajian Studi Kualitas Air dan Identifikasi Pencemaran Sungai Kahayan dan Sungai Rungan.

“Agenda kita kali ini menyangkut transportasi di Palangka Raya, jumlah kendaraan roda 2 maupun 4 sama-sama mengalami peningkatan jumlah penggunanya. Selain itu perkembangan pemukiman masyarakat semakin bertambah dan memerlukan akses jalan yang layak,” ujar Fairid Naparin yang diwakili Murni Staf Ahli wali kota Palangka Raya. Kamis, 28/11/2019.

BACA JUGA:   Kian Mesra, Apakah Pertanda Ketum PBSI Kota Bakal Dampingi Fairid Naparin di Pilwilkot Palangka Raya?

Ia mengakui, proses pembangunan yang diinginkan memerlukan waktu yang cukup lama, kendati demikian Perencanaan Sistem Transportasi Umum Terintegrasi di Kota Palangka Raya merupakan suatu gagasan besar untuk mencarikan solusi dikemudian hari bila terjadi kemacetan yang sulit diselesaikan.

Murni juga membandingkan 30 tahun yang lalu dimana kondisi sungai Kahayan dan Sungai Rungan yang masih asri, selain menjadi sumber kehidupan saat itu, ekosistem alam masih terjaga baik.

BACA JUGA:   Simpan Tiga Paket Sabu, Pria di Palangka Raya Ditangkap Polisi 

“Dulu kalau mau cari ikan itu sebentar saja di sungai Kahayan dan warnanya jernih, sekarang kondisinya sudah diambang batas tercemar,” bebernya.

Persoalan demikianlah yang membuat pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya mulai memikirkan untuk memberikan solusi, agar budaya dan ekosistem di Kota cantik ini tetap terawat.

‘Inilah pokok penting yang harus dianalisis kedepan agar terhindar dari ke semerautan dan kerusakan,” tutupnya.

(Rda/Beritasampit)