Ketum PBNU Doakan Bamsoet Jadi Ketum Partai Golkar

Bambang Soesatyo bersalaman dengan KH Said Aqil Sirodj. Dok: istimewa

JAKARTA— Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Sirodj beserta jajaran kyai PBNU mendoakan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar periode 2019-2024.

Aqil juga mendoakan agar Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar pada 3-6 Desember 2019 yang akan diselenggarakan di Jakarta berjalan aman dan lancar.

“Doa Said Aqil Sirodj serta para kyai lainnya menjadi tambahan amanah yang harus saya jaga. Khususnya, dalam membawa Partai Golkar menjadi rumah yang nyaman, bukan hanya bagi kalangan nasionalis dan keluarga besar purnawirawan TNI/Polri, melainkan juga bagi kalangan Nahdliyin dan berbagai kelompok masyarakat lainnya,” kata Bamsoet usai bertemu KH Said Aqil Sirodj dan jajaran pengurus PBNU, Rabu (27/11/19).

BACA JUGA:   Mukhtarudin Apresiasi PT Pertamina Jadi BUMN Kontributor TKDN Terbesar Tahun 2023

Kata Bamsoet, doa kyai sangat penting. Sehingga bisa membawa berkah dalam setiap langkah perjuangan, sekaligus sebagai pagar penjaga agar tak salah jalan, apalagi tersesat dalam mengimplementasikan nilai-nilai perjuangan.

“Sebagai orang tua dan guru, para kyai selalu menjadi penjaga moral dan etika sekaligus penyemangat. Sehingga setiap amanah yang diberikan, bisa saya jalankan sebaik mungkin untuk membawa kemaslahatan bagi Indonesia,” imbuh Bamsoet.

Mantan Ketua DPR RI itu bilang, kalangan Nahdliyin di Partai Golkar sangat banyak, namun belum sepenuhnya suara mereka di akar rumput diakomodir dan didengar secara layak. “Padahal sejarah kedekatan antara NU dan Partai Golkar sudah terjalin sejak lama,” tutur Bamsoet.

BACA JUGA:   Harus Ada Perencanaan Matang Generasi Muda Menghadapi Era Bonus Demografi

Karena itu, Bamsoet berharap perlunya reformasi besar-besaran di tubuh Partai Golkar untuk turut menempatkan kalangan Nahdliyin dalam langkah perjuangan Partai Golkar kedepannya.

“Sehingga Partai Golkar bisa turut menyebarkan dan menampilkan wajah Islam yang tawasuth (moderat), tawazun (seimbang), dan tasamuh (toleran). Selain juga mewujudkan Indonesia yang lebih adil, makmur, dan bermartabat di hadapan bangsa-bangsa lainnya,” pungkas Bambang Soesatyo.

(dis/beritasampit.co.id)