Tanam Buah Melon Tumpang Sari Cabai, Kok Bisa?

SUKSES : ARIFIN/BS - Kepala Dinas Pertanian bersama anggota Poktan Margo Mulyo panen melon di atas lahan sekitar satu hektare.

Editor Maulana Kawit

SAMPIT – Gagasan memanfaatkan lahan pertanian yang kurang luas membuat para petani harus berpikir keras. Namun, berbeda pada kelompok tani Margo Mulyo Kelurahan Pasir Putih Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Poktan itu justru melakukan penanaman buah-buahan dengan cara tumpang sari.

Anggota Poktan Margo Mulyo Pasir Putih Jamal Almustofa menganggap bahwa dengan cara tumpang sari akan menguntungkan para petani. Sebab, sekali menggarap lahan dua hasil yang bakal diraih.

“Iya, petani cukup satu kali saja mengolah lahan untuk ditanam, sedangkan di atas lahan tersebut ditanam dua bibit maka hasilnya dua kali,” ujarnya pada acara syukuran panen melon tumpang sari cabai di Jalan Sudirman kilometer 13 Sampit-Pangkalan Bun, Selasa (3/12/2019).

Jamal menjelaskan, apabila melon sudah dipanen secara otomatis cabai akan ikut berbuah sehingga, petani diuntungkan dengan cara tanam sistem tumpang sari tersebut.

“Gagasan itu tidak lepas dari dukungan dari dinas pertanian bahkan penyuluh lapangan. Kami ucapkan terima kasih atas pembinaannya selama ini,” ucapnya mewakili anggota lainnya.

Perwakilan Kepala BPP Pelangsian Syahrul membenarkan bahwa cara tanam tumpang sari lebih menguntungkan petani.

“Melon habis dipanen maka akan dilanjutkan panen cabai dan itu bisa meningkatkan pendapatan petani,” ujarnya.

(ifin/beritasampit.co.id)