PANGKALAN BUN-Satu individu orangutan korban konflik dengan manusia kembali ditemukan, pada 30 November 2019 lalu. Lokasi penemuan berada di Desa Parang Batang, Kecamatan Hanau, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Orangutan yang ditemukan oleh warga setempat tersebut dalam kondisi lemah. Di sebagain tubuh primata yang dilindungi undang-undang tersebut dipenuhi luka tembakan senapan angin.
Dilansir dari borneonews, Country Head/Program Manager Orangutan Foundation United Kingdom (OF-UK) Indonesia, Hendra Gunawan mengungkapkan, pihaknya sendiri mengetahui setelah mendapat laporan dari warga melalui layanan Quick Response, Sabtu 30 November 2019 sekitar pukul 16.33 WIB.
Dasar laporan warga tersebut, lanjut Hendra, Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) BKSDA Kalteng bersama pihaknya dari Tim Rescue OF-UK Indonesia langsung menuju lokasi penemuan.
“Saat tiba dilokasi tim menemukan orangutan tersebut dalam keadaan lemah. Bahkan ia hanya mampu berpindah sejauh satu meter saja ketika tim rescue mencoba mendekatinya,” jelas Hendra.
Saat orangutan tersebut dievakuasi ketempat terbuka, tambahnya, kemudian dilakukan pemeriksaan fisik ditemukan satu peluru senapan angin berada di pipi kiri, dua peluru di pipi kanan, dan satu peluru di pinggul kanan.
“Selain luka akibat peluru senapan angin, menurut drh. Dimas Yulizar dari OF-UK juga menemukan ada luka sobek besar dibagian pelipis kiri, dua luka lubang di belakang leher, dua luka lubang akibat peluru senapan angin yang lebih besar di siku kiri yang diperkirakan membuat tulang siku kiri remuk,” ungkapnya.
Kondisi luka-luka tersebut sudah bernanah dan mengeluarkan bau busuk yang kuat. Saya menduga luka-luka tersebut sudah ada sejak beberapa hari yang lalu,” timpal Hendra.
(gra/beritasampit.co.id)