Indef: Pertumbuhan Ekspor dan Investasi Terus Melambat

Tauhid Ahmad (kiri) dalam diskusi Forum Legislasi 'Mampukah Indonesia Menghadapi Ancaman Resesi 2020' yang digelar di Media Center Parlemen Senayan, Kamis, (5/12/2019). Dok: Istimewa

JAKARTA— Direktur Eksekutif Institute for Development of Ekonomics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan bahwa dua hal yang memperburuk situasi ekonomi Indonesia di tahun 2019 yakni pertumbuhan ekspor dan pertumbuhan Investasi yang terus anjlok.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekspor pada triwulan III 2019 hanya sebesar 0,02 persen. Pertumbuhan tersebut menurun drastis dari tahun lalu periode yang sama sebesar 8,08 persen.

“Januari sampai bulan Oktober pertumbuhan ekspor kita melambat bahkan negatif, minus 5,6 sampai 5,8% hingga bulan agustus, artinya bahwa memang dari sisi ekspor kita sudah melambat,” ujar Tauhid dalam diskusi forum legislasi ‘Mampukah Indonesia Menghadapi Ancaman Resesi Dunia 2020’ yang digelar di Media Center Parlemen Senayan, Kamis, (5/12/2019).

BACA JUGA:   Desak DLH dan Penegak Hukum Audit Pabrik Kelapa Sawit di Kotim

Selain itu, Tauhid berujar dari sisi investasi juga pertumbuhan relatif lebih lambat dari target, dimana pertumbuhan investasi hanya 5,6 %, melenceng jauh dari target 10 persen.

“Nah, dua sumbangan itu yang memperburuk situasi kita pada tahun 2019, juga diperburuk bahwa konsumsi pemerintah kita pada triwulan kemarin harusnya bisa di atas 5-6% malah hampir mendekati 0,” imbuh Tauhid.

BACA JUGA:   Susun Jadwal, DPRD Gelar Banmus bersama Eksekutif

Meski tahun 2019 merupakan tahun yang sulit, karena ketidakpastian global membuat pertumbuhan ekonomi dunia menjadi lambat. Namun menurut Tauhid, Indonesia masih berharap pada level konsumsi masyarakat di tahun 2020.

“Problemnya adalah bahwa memang di tahun 2020, kita menghadapi tantangan yang cukup berat dari sisi konsumsi,” pungkas Tauhid Ahmad.

(dis/beritasampit.co.id)