Dua Hari Aliran Air PDAM Terhenti, Warga Baamang Mulai Mengeluh

Pengumuman tentang terganggunya Distribusi PDAM Tirta Mentaya Kotim

Editor : Maulana Kawit

SAMPIT – Terhentinya suplai air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mentaya, mulai dikeluhkan warga Baamang, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Sebelumnya perusahaan air bersih milik daerah ini mengumumkan adanya perbaikan, yakni pengerjaan interkoneksi pipa air baku intake Baamang 500 mm.

Disebutkan perbaikan akan berlangsung tanggal 5 Desember, dari pukul 09.00-14.00 WIB, dan akan kembali normal setelah pengerjaan tersebut selesai. Demikian isi pengumuman tertanggal (4/12/2019), yang ditandatangani oleh Kabag Hubungan Langganan Padliansyah, atas nama Direktur PDAM Tirta Mentaya Kotim.

Namun hingga, Jumat (6/11/12/2019), air bersih yang ditunggu-tunggu warga belum juga mengalir.

Akibatnya, untuk memenuhi kebutuhan mandi dan mencuci penduduk setempat banyak menggunakan air sumur atau air sungai. Bahkan sebagian diantaranya harus mencari kenalan yang mempunyai persediaan air lebih atau aliran air bersihnya tidak terganggu.

BACA JUGA:   Istri Bos Dibawa Kabur Karyawan, Terakhir Terlacak di Nur Mentaya

“Kami kira cuma satu hari, ternyata sampai malam, hari kedua ini belum juga belum mengalir. Kemarin sempat menampung air, tapi habis buat mandi dan cuci pakaian. Sekarang mau ketempat keluarga, numpang mandi dan cuci disana,” ucap Yadi, warga Baamang Hilir, yang tinggal barak kos-kosan.

Dia menceritakan, banyak tetangga disekelilingnya juga kebingungan jika ingin ke kamar kecil karena ketidaktersediaan air bersih.

Kegelisan warga Baamang ini ternyata tidak dialami mereka yang tinggal di kecamatan Mentawa Baru Ketapang.

“Ditempat kami mengalir aja. Atau mungkin yang nggak jalan yang ikut jalur pipa di Baamang,” terang Abdi, keluarga Yadi, yang merupakan warga Jalan Juanda, Ketapang.

“Kalau masih tidak mengalir ke rumah aja kalau mau mandi atau nyuci,” imbuhnya, menawarkan diri untuk membantu temannya.

Irma, warga Baamang lainnya menuturkan, dirinya dan beberapa tetangga sempat mengandalkan sumur warga yang ada disebelah tempat tinggalnya. Namun karena lama tidak digunakan air sumur tersebut berwarna coklat dan agak berbau.

BACA JUGA:   Kurang dari Sepekan, Peristiwa Pencurian Helm Terekam Kamera CCTV 

“Ya mau apa lagi, kemarin mau nampung air, tapi kami tidak punya profil tank. Sekarang rebutan dengan yang lain. Ini untuk mandi aja, tapi kalau untuk konsumsi pakai air galon, Mudah-mudahan malam ini ngalir airnya,” harap ibu dua anak ini sambil menunggu suaminya yang sedang mengisi air di jerigen.

Dari pantauan Berita Sampit, hingga malam hari aliran air PDAM di kawasan Baamang belum juga mengalir. Belum diketahui pasti apakah perbaikan sudah selesai atau bahkan belum rampung.

Terhentinya aliran air bersih dari PDAM ini ternyata untuk kawasan Baamang, sedangkan Instaliasi Pengolahan Air (IPA) di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang berjalan seperti biasanya.

(jun/beritasampit)