Pernikahan Usia Anak, Salah Satu Faktor Rendahnya IPP Kalteng

Editor : Maulana Kawit

PALANGKA RAYA – Kepala Biro Perencanaan Dan Organisasi Kementrian Pemuda Dan Olahraga Republik Indonesia Esa Sukmawijaya dalam paparannya menyampaikan bahwa angka Pernikahan Usia anak mempengaruhi indeks Pembangunan Pemuda.

Bahkan menurutnya berdasarkan data Provinsi Kalimantan Tengah berada dengan angka pernikahan usia anak nomor dua tertinggi di Indonesia setelah Sulawesi Barat.

Demikian diungkapkan diacara kegiatan Sosialisasi Penyusunan Indeks Pembangunan Pemuda Kalimantan Tengah terkuat fakta bahwa salah satu penyebab rendahnya IPP Kalteng adalah pernikahan Usia anak yang marak terjadi di beberapa wilayah Kalimantan Tengah.

BACA JUGA:   Dishut Kalteng Peringati Hari Bakti Rimbawan ke-41: Peran Rimbawan dalam Pemanfaatan SDA, Bersatu dalam Merawat Lingkungan

“Oleh sebab itulah upaya untuk menekan jumlah usia pernikahan usia anak harus terus dilakukan oleh berbagai pihak sehingga dapat mewujudkan generasi Indonesia yang unggul dan berkualitas untuk menyambut bonus demografi tahun 2030,” terangnya.

Seperti diketahui pada tahun 2030 mendatang Indonesia akan menghadapi era bonus demografi dimana jumlah penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun) lebih besar dibanding penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun), wacana bonus demografi bukanlah masalah yang sepelen dibutuhkan cukup banyak SDM unggul dan berkualitas agar bisa diwujudkannya.

BACA JUGA:   Orang Tua Bayi Korban Dugaan Malpraktik Melabrak RSUD Doris Silvanus saat Konferensi Pers

(NA/ beritasampit.co.id)