PANGKALAN BUN – Setelah 6 hari dirawat orangutan yang luka parah akibat ditembak di kebun kelapa sawit milik warga di Desa Parang Batang Kecamatan Hanau Kabupaten Seruyan, dalam waktu dekat bakal dioprasi di Klinik Orangutan Care Center Quarantine (OCCQ) Desa Pasir Panjang.
Prof.DR.Birute Mary Galdikas, saat dikonfirmasi beritasampit Rabu sore (11/12/2019), mengatakan keadaan orangutan yang telah dirawat secara intensif sekarang keadaannya agak membaik.
“Memang benar, setelah diperiksa oleh tim dokter OCCQ dalam tubuh orangutan ditemukan 26 peluruh timah senapan angin. Nanti dalam waktu dekat tulang siku bagian kiri orangutan tersebut bakal dioprasi, karena tulang-tulangnya banyak yang retak,” ujar Birute.
Prof Birute juga menjelaskan, saat orangutan datang ke Klinik OCCQ keadaannya sudah sangat parah. “Pokonya,sekitar 2 sampai 3 hari tubuhnya tidak bisa bergerak, sekarang setelah 6 hari mendapat perawatan tubuhnya sudah bisa bergerak, hanya tinggal tangan bagian kiri yang masih sulit digerakan dan orangutan itu sudah diberi nama Ahad,” ujar Birute
Seperti telah diberitakan sebelumnya, penyelamatan dilakukan berdasar kan laporan yang diterima BKSDA Kalteng pada Sabtu (30/11/2019) pukul 16.33 WIB melalui layanan Quick Response.
Randi An Nur, warga Desa Parang Batang, Kecamatan Hanau Kabupaten Seruyan melaporkan kepada BKSDA Kalteng bahwa dia menemukan orangutan yang masuk ke perkebunan sawit milik warga.
Kronologisnya antara lain orangutan pertama kali diketahui diawali oleh seekor anjing milik salah seorang warga yang sedang bekerja di perkebunan sawit yang berbatasan langsung dengan PT. Wanasawit Subur Lestari pada hari Sabtu (30/11/2009) pukul 09.30 WIB.
Setelah mendapat laporan Tim dari BKSDA SKW II Pangkalan Bun,bersama OF-UK Indonesia,langsung kelokasi ditemukannya orangutan.Kemudian orangutan yang luka tembak itu dievakuasi dan selanjutnya dibawa ke Klinik OCCQ Desa Pasir Panjang Kabupaten Kobar. (Man).