Editor : Maulana Kawit
SAMPIT – Salah satu kelengkapan tambahan bagi pengendara sepeda motor saat musim hujan adalah jas hujan.
Dalam pemilihan jas hujan terkadang kita memilih model dan corak serta nyaman saat dipakai saat mengendarai sepeda motor ditengah hujan.
Ada dua jenis jas hujan yang kita kenal, yakni jas hujan ponco dan two piece (celana dan jaket).
Meski dijumpai ketika hujan, para pemotor yang mengenakan jas hujan ponco. Namun jas hujan two piece yang memenuhi standar keselamatan.
Dikutip dari Motor Plus Online, Jusri Pulubuhu, pendiri dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, penggunaan jas hujan ponco kurang melindungi, dan juga berbahaya.
Meski pemakaian praktis tapi juga ada bahayanya dan memiliki potensi menutup lampu bagian belakang motor, bahkan tersangkut dirantai motor.
“Jas hujan itu berfungsi untuk melindungi pengendara dari hujan atau kebasahan. Dari segi keselamatan berkendara, jelas jelas jas hujan jenis ponco sangat tidak dianjurkan, karena sering menjadi salah satu penyebab kecelakaan, karena bagian ujungnya yang menjuntai kebawah dan memiliki kemungkinan sangat besar untuk tersangkut di bagian motor yang bergerak, seperti gir, rantai, ataupun ban,” jelasnya.
Menurutnya, resiko jas hujan jenis ini tersangkut dibagian motor disebabkan ukurannya over size dan terlalu panjang.
Bukan hanya karena jas hujan, lanjutnya, yang pakaian yang dikenakan dan barang bawaan pengendara juga harus diperhatikan. Sebab sering terjadi di banyak kasus, kecelakaan tunggal terjadi karena pakaian yang dikenakan atau barang bawaan pengendara dan penumpangnya, seperti tali tas selempang terlalu panjang, selendang atau pakaian lebar (oversize) yang tersangkut.
“Ayo mulai dari sekarang demi keselamatan berkendara, untuk lebih baik dan benar dalam memilih perlengkapan bermotor,” imbaunya.
(jun/beritasampit)
