Nilai Ekspor Barang Per Januari-November 2019 dari Kaltim Capai US$15,03 Miliar

FOTO DOKUMEN/INTERNET

PALANGKA RAYA-Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) penyumbang ekspor terbesar ke tiga di Indonesia pada bulan Januari-November 2019, dengan total nilai ekspor US$15,03 miliar (9,82 persen).

Sedangkan Jawa Barat dengan nilai ekspor sebesar US$27,71 miliar (18,09 persen), diikuti Jawa Timur US$17,08 miliar (11,16 persen).

Sementara secara nasional, nilai ekspor Indonesia November 2019 mencapai US$14,01 miliar atau menurun 6,17 persen dibanding ekspor Oktober 2019.

“Demikian juga jika dibanding November 2018 turun 5,67 persen,” jelas BPS melansir dari bps.go.id, Senin (16/12/2019).

BACA JUGA:   Mercy Barends Desak Kementerian ESDM Blacklist Pihak Ketiga Proyek PJUTS

Untuk ekspor nonmigas November 2019 mencapai US$12,90 miliar, turun 7,92 persen dibanding Oktober 2019. Demikian juga dibanding ekspor nonmigas November 2018, turun 4,68 persen.

“Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–November 2019 mencapai US$153,11 miliar atau menurun 7,61 persen dibanding periode yang sama tahun 2018, demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$141,67 miliar atau menurun 5,71 persen,” rinci BPS.

Penurunan terbesar ekspor nonmigas November 2019 terhadap Oktober 2019 terjadi pada bijih, terak, dan abu logam sebesar US$239,6 juta (46,78 persen). Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$131,2 juta (8,69 persen).

BACA JUGA:   Mukhtarudin: Green Energy dan Green Industry Jadi Bagian Kehidupan

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari– November 2019 turun 3,55 persen dibanding periode yang sama tahun 2018, dan ekspor hasil tambang dan lainnya turun 16,35 persen. Sementara ekspor hasil pertanian naik 3,50 persen.

“Ekspor nonmigas November 2019 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$2,42 miliar, disusul Amerika Serikat US$1,48 miliar dan Jepang US$1,11 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 38,81 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (28 negara) sebesar US$1,14 miliar,” jelas BPS.

(gra/beritasampit.co.id)