Teaterikal Puisi Berjudul Muasal Belantara Itu Adalah Ibu, Mengguncang Ikon Jelawat

Editor : Maulana Kawit

SAMPIT – Penggiat sastra di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), yang dimotori Kelompok Limbah Sastra adakan acara aksi Teatrikal Puisi Hari Ibu di Ikon Jelawat, Sampit, Minggu (22/12/2019).

Berikut isi puisi.

…seterusnya kegelisahan pun menenun ditiap otak

dan semakin lama semakin terbiarkan
Akupun menjadi hutan yang sebenar-benar hutan

kemudian menarik setiap oarang untuk memasuki dadaku

…dan menjadikan mereka sebagai lumut-lumut liar
lumut-lumut yang saling tumbuh menumbuh
lumut-lumut yang terus alir-mengaliri
yang dikepalanya menyungging tungku dengan api

…Muasal belantara adalah Ibu

Itulah penggalan akhir, puisi yang dipertunjukan melalui aksi teatrikal.

BACA JUGA:   Merantau ke Sampit Ingin Buka Usaha, Pasutri Ini Malah Jadi Korban Penipuan

Aksi teaterikal ini digawangi tujuh deklamator dari berbagai komunitas sastra dan perorangan.

Mereka adalah, Mereka adalah Guntur dan Ayu dari Limbah Sastra, Karinawati perwakilan komunitas Kata Mentaya, Cak Ipan dari Tjangkir Boedaja, Galuh utusan Mentaya Estetika, Nita dari komunitas Taman Hati, dan Junus Si Bunga Rumput Liar.

Selain dihadiri oleh penggiat sastra dari beberapa komunitas sastra dan teater, aksi teaterikal ini disaksikan ratusan pengunjung Ikon Jelawat, serta disupport komunitas pecinta reptil yang menghiasi latar pertunjukan.

BACA JUGA:   Polisi Jaring Sejumlah Kendaraan Diduga Terlibat Balap Liar di Sampit

“Bagi kaum muda, selain wadah bersilahturahmi, acara ini juga menjadi wadah bersilaturahmi bagi mereka untuk dan mengeksplorasi diri. Mereka dapat berinteraksi dan mengekspresikan imajinasi melalui hati, pikiran dan jiwa. Yang pasti kami ingin menggunakan cara yang kami punya, yakni melalui seni sastra, untuk menyuarakan atau mengekspresikannya,” ungkap Junus, yang dikenal dikalangan komunitas sastra daerah ini sebagai Si Bunga Rumput Liar.

(jun/beritasampit)