Wim RK Benung : Sejak Kecil Gemar Mobil Mini, Kini Sudah Ribuan Terkoleksi

Wim RK Benung, Pembina Hot Wheels Sampit

Editor : Maulana Kawit

SAMPIT – Unik dan menarik, bukan hanya dikalangan anak-anak, orang dewasa pun juga gemar memainkannya. Ini dia mainan mobil-mobilan kecil jenis Hot Wheels atau yang kerap disebut oleh penghobi di Indonesia dengan istilah Diecast.

Untuk di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sendiri, Wim RK Benung adalah salah seorang yang benar-benar sebagai pecinta mobil mini tersebut, atau bisa dikatakan Hot Wheels mania sejati.

Bayangkan sejak duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK) hingga di usianya yang sudah mendekati 50 tahun, dirinya tetap setia tidak meninggalkan kegemarannya mengoleksi mainan tersebut. Bahkan koleksinya saat ini sudah hampir 1000 lebih jenis Hot Wheels.

“Sebenarnya hobi saya ini dimulai sejak kecil mulai dari tahun 70 sampai 80, mulai kami dari TK sampai SD. Awalnya orang tua sering membawa oleh-oleh dari luar pulau berupa mobil-mobilan, salah satunya jenis mobil mainan hot wheels ini,” ungkap Wim, Jumat 27 Desember 2019.

Hot wheels ini mulai diciptakan sejak tahun 1968 oleh Mattel salah satu pabrik mainan terbesar di Amerika Serikat. Hot Wheels ini terdiri dari berbagai macam bentuk atau jenis mobil yang ada di dunia maupun yang di konsep, semuanya ada dalam produk Hot Wheels ini.

Tak ayal, dengan banyaknya jenis produksi mobil mini dengan semi bahan besi dan plastik ini, kerap menjadi buruan penggemarnya di dunia. Dan dari berbagai kategori mobil, yang digandrungi oleh Hot Wheels mania adalah jenis mobil race atau balap.

BACA JUGA:   400 Pelajar Semarakkan Pesantren Ramadan di Islamic Center Sampit

“Memang dari berbagai macam jenis mobil-mobilan ini, sekarang yang banyak digemari memang Hot Wheels untuk balap. Sedangkan yang paling istimewa yakni seperti jenis Faster Than Ever jenis mobil balap, sebab perputaran rodanya lebih cepat dan bentuknya juga beda,” ujar Wim yang juga Ketua Forki Kotim, Ketua Pengprov Inkado Kalteng, dan Ketua DC Handep Mentaya Praja ini.

Ada jenis mobil balap, ada juga diproduksi khusus untuk koleksi, namun yang saat ini menjadi kegemaran para kolektor yakni berburu Hot Wheels Treasure Hunts adan Super Treasure Hunts.

“Memang biasanya para kolektor Hot Wheels ini kebanyakan berburu Super Treasure Hunts, Karena jenis mobil ini keistimewaannya langka dan diproduksinya juga terbatas, ban mobil itu saja juga terbuat dari karet. Beda dengan yang lain, warnanya juga lebih lembut dari yang biasa,” paparnya.

Untuk harga sendiri diakui Wim jenis Super Treasure Hunts sangat bervariasi antara Rp. 100 ribu hingga jutaan bahkan sampai ratusan juta rupiah “Yang paling di cari para kolektor Hot Wheels Produksi awal di tahun 1968,” katanya.

Sementara, ketika ditanyakan koleksi yang paling lama dimilikinya, pria pemegang sabuk hitam Dan IV Inkado yang juga merupakan salah seorang pejabat daerah di Lingkungan Pemda Kotim tersebut mengakui juga memiliki koleksi Hot Wheels terlamanya.

“Paling lama milik saya tahun 97, dan khusus di bawah 2000 dan 2001 saya bedakan, koleksi dan juga mobil race,” ucapnya.

BACA JUGA:   Masyarakat Laporkan Pengelola Parkir SPBU KM 8 Tjilik Riwut Lakukan Pungli dengan Preman

Untuk berburu Hot Wheels, Wim mengakui selama ini dirinya mendapatkan dari kegiatannya melakukan perjalanan ke luar daerah, atau membeli melalui online.

“Harga memang bervariasi, tapi itu tergantung kesukaan kita, bahkan koleksi punya saya banyak yang murah kisaran Rp. 20 ribu – 50 ribu, kualitasnya juga tidak kalah dengan yang mahal, yang penting kita bisa merawatnya,” jelasnya.

Sedangkan untuk merawat dan memelihara Hot Wheels, Wim juga memberikan saran pada Hot Wheels mania, yang utama memang dibutuhkan ketelatenan serta keuletan, jika tidak maka mainan tersebut akan cepat rusak, terutama pada jenis mobil balap.

“Hal yang penting perlakuan terhadap mobil itu, kalau jenis balap kita juga harus mempunyai tuning alat membuat ban lancar, kemudian oilnya juga jangan lupa selalu dioleskan di bagian ban. biasanya sudah di tuning dan diberi oil paten kecepatannya akan paten untuk balapan,” terangnya.

Anggota pecinta Hot Wheels dan Diecast yang tergabung di Mentaya Diecast Community
Anggota pecinta Hot Wheels dan Diecast yang tergabung di Mentaya Diecast Community.

Saat ini, untuk wilayah Sampit telah memiliki club pecinta Hot Wheels dan juga Diecast, yang tergabung dalam Mentaya Diecast Community, dengan jumlah perserta sekitar 46 orang, dan Wim sendiri merupakan Pembina Hot Wheels Sampit bersama Wakil Bupati Kotim HM Taufiq Mukri.

“Setiap malam minggu biasanya Hot Wheels dan Diecast mania kumpul, semua diikuti dewasa dan anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan. Hobi ini selain murah, namun juga membantu kita untuk menghilangkan kepenatan setelah bekerja selama 5 hari dalam satu minggu,” tandasnya.

(Cha/beritasampit)