Wajah Baru Parkir Selatan Taman Kota Sampit

Editor : Maulana Kawit

SAMPIT – Pelataran parkir selatan Taman Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dijadikan wahana permainan anak.

Sebelumya pelataran tersebut agak sepi, meski berada di tepian jalan S Parman dan berhadapan langsung dengan pasar eks Mentaya yang selalu ramai setiap malamnya.

Febri, salah seorang pengunjung, mengatakan, sangat senang dengan adanya wahana permainan seperti ini di sekitar Taman Kota Sampit.

“Yah…nggak perlu jauh-jauh lagi. Rasanya baru seminggu ini dibuka. Jenis permainan anak yang disuguhkan dalam wahana juga cukup banyak, seperti mandi bola, komedi putar, odong odong, memancing,” ucap warga Baamang ini, pengunjung wahana tersebut, sambil menunggu kedua anaknya bermain prosotan, Sabtu malam, 28 Desember 2019.

BACA JUGA:   Pilkada 2024, Berpeluang Halikinnor Maju Bersama Sekda Kotim

Hal serupa dikatakan, Utari.
Wanita paruh baya yang sudah beberapa kali membawa putrinya bermain di wahana ini juga mengutarkan, permainan anak tersebut baru saja dibuka sejak satu minggu yang lalu, mulai jam 16.00 sore hingga jam 22.00 malam.

“Sudah beberapa kali kesini menemani si bungsu. Biasanya kami kemari sore, tapi karena malam minggu, ya sambil jalan-jalan malam mingguan,” katanya

Menurut Uut, panggilan Ibu tiga anak ini, meskipun untuk sekali bermain dirinya harus mengeluarkan kocek antara Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu, Tapi dirinya tidak merasa keberatan untuk buah hatinya.

BACA JUGA:   Agenda Kotim Bersalawat Akan Digelar Juni 2024

Disisi lain, banyaknya stand pedagang diseberang jalan disepanjang kawasan tersebut, termasuk sejumlah pedagang kaki lima yang menjajakkan jualannya, mulai mainan anak anak, pakaian seperti baju, celana, serta makanan dan minuman di pasar eks Bioskop Mentaya yang membuat banyak warga menghabiskan malam minggu bersama keluarga di Taman Kota Sampit.

“Adanya wahana bermain anak di Taman Kota Sampit ini, pastinya disambut antusias warga, khususnya anak-anak dan tarifnya juga terjangkau. Meski ada wahana yang lebih modern lagi di sebuah tempat perbelanjaan, tapi selain agak jauh dari rumah, juga terkadang tujuan semula jadi berubah pingin shopping. Itukan harus tambah pengeluaran,” tutupnya.

(jun/beritasampit)