PALANGKA RAYA – Anggota Dewan Perwakilan Daerah yang juga Ketua Komite 1 DPD RI, Agustin Teras Narang, menyampaikan beberapa hal terkait kesiapan Provinsi Kalimantan Tengah dalam menyambut pembangunan di Ibu Kota Negara (IKN) yang baru. Kamis, 9 Januari 2020.
Teras Narang menyampaikan bahwa ia membaca artikel mengenai kesiapan beberapa provinsi di pulau sebelah, dalam menyambut IKN Republik Indonesia yang baru di Kalimantan Timur, diantaranya soal suplai kebutuhan beras dan ikan serta bahan-bahan bangunan dari Sulawesi Tengah dan Sulawesi lainnya untuk kebutuhan ibu kota baru yang dinantikan itu, melihat bagaimana setiap pihak menyikapi peluang dibalik agenda besar ini.
“Bagaimana dengan kita di Kalimantan Tengah? Apakah kita hanya menjadi penonton?,” Tanya Teras Narang.
Menurut Teras Narang semua kalangan di Kalimantan Tengah mesti segera melakukan kajian serius serta langkah taktis dalam menyambut peluang.
“Potensi Kalimantan Tengah mesti dioptimalkan untuk menjadikan agenda ini, sebagai agenda pembangunan daerah kita juga,” ujar Teras Narang.
Teras Narang melanjutkan, Sulawesi Tengah yang jaraknya sekitar 200 mil ke IKN nanti bisa ditempuh dengan jarak 3 jam menggunakan kapal, cepat jika dibandingkan dengan Kalimantan Tengah serta Kalimantan lainnya.
Infrastruktur jalan dan jembatan di Kalimantan, termasuk Kalimantan Tengah masih memprihatinkan. Infrastruktur logistik hingga jaringan listrik dan komunikasi juga mesti segera dibangun dan diperbaiki dengan serius.
Lebih dari itu, mantan Gubernur Kalimantan Tengah dua periode ini menyampaikan untuk Kalteng untuk menyiapkan beberapa hal pertama meningkatkan Sumber Daya Manusia yang mampu memanfaatkan keberadaan IKN.
Kedua, dari sisi perkebunan, pertanian dan perikanan pun mesti disiapkan untuk merespon rencana ini.
Ketiga, tenaga medis yang ada di wilayah Kalteng mesti disiapkan dengan baik serta memenuhi standar internasional, agar anak-anak muda Kalteng di jurusan terkait bisa meraih peluang untuk mendukung IKN ini nantinya.
“Sudah bukan zamannya, kaum muda, generasi milenial, hanya fokus pada profesi Aparatur Sipil Negara. Tetapi juga bisa fokus pada sektor jasa, khususnya yang dibutuhkan IKN, baik di kesehatan, perbankan, perhotelan dan lainnya,” beber Teras Narang.
Menurut Teras Narang untuk mencapai itu semua, harus berani merubah kebiasaan dan minat pelajar sekolah yang hanya bertujuan menjadi ASN. Saatnya berani bermimpi dan berjuang lebih menyambut momentum. Berani berkreasi dan berinovasi.
“Amun dia itah, eweh hindai? Amun dia wayah tuh, pea hindai? (Kalau bukan kita, siapa lagi. Kalau bukan sekarang, kapan lagi?,) ” tutup Agustin Teras Narang penuh semangat.
(NA/ beritasampit.co.id)
