SAMPIT – Intensitas hujan yang semakin tinggi di beberapa daerah pemasok mendorong peningkatan harga pada sejumlah komoditas sayur mayur, bumbu dapur dan kebutuhan pokok lainnya. Kenaikan harga ini juga terjadi di beberapa pasar tradisional, salah satunya di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
“Hampir semuanya naik sejak tahun baru kemarin, seperti cabe merah keriting, bawang merah, cabe rawit, tomat dan gula pasir,” ucap Agus, salah seorang pedagang di PPM sampit, Jumat 10 Januari 2020.
Menurut Agus, bawang merah yang sebelumnya Rp35 ribu/kilogram (kg), kini dijual dengan kisaran Rp36 ribu-Rp40 ribu/kg, menurut kualitas bawang. Demikian juga bawang putih naik 2.000 rupiah menjadi Rp32 ribu/kg.
“Cabe merah keriting dan tomat yang harganya naik cukup tinggi. Cabe merah keriting biasanya 30 ribu, sekarang 55 ribu rupiah perkilogramnya. Kalau tomat dari 10 ribu naik antara 15 ribu sampai16 ribu rupiah perkilonya,” tukasnya.
Dari pantauan Berita Sampit, ada beberapa komoditas yang masih bertahan diharga lama. Untuk cabe merah besar kering masih bertahan di harga Rp60 ribu/kg. Demikian juga dengan wortel dan kentang, masing-masing dijual Rp18 ribu/kg. Sedangkan Kubis bertahan Rp12 ribu/kg.
Hal serupa dikatakan Yogi. Menurutnya sejumlah komoditi mengalami kenaikan, bahkan sejak sebelum perayaan natal dan tahun baru, seperti gula pasir yang naik seribu rupiah, dijual Rp14 ribu/kg. Demikian juga daging ayang ras yang fluktuatif dan dipatok Rp35 ribu/kg, serta telur ayam ras yang masih berkisar antara Rp45 ribu-Rp46 ribu/saf.
Meski pasokan lancar, kenaikan harga sayuran ini, dikatakan Yogi, dimungkinkan karena faktor musim hujan. Di mana petani mengalami gagal panen sehingga membuat harga komoditi itu meningkat.
”Untuk sayur mayur, ada kenaikan harga bawang merah, bawang putih dan cabai merah keriting dan tomat. Kalau komuditas lainnya seperti gula pasir naiknya sudah sejak sebelum natal dan tahun baru kemarin,” tutupnya.
(jun/beritasampit)
