Tertutup Kabut, Gerhana Bulan Penumbra Terlihat saat Puncak Gerhana

FENOMENA. JUN/BS : Gerhana Bulan Penumbra, (kiri) tangkapan layar streaming Live Feed India by Cosmo Sapiens, (kanan) tangkapan camera saat gerhana di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Sabtu 11 Januari 2020.  

SAMPIT – Gerhana Bulan Penumbra, merupakan fenomena alam yang bisa dinikmati di awal tahun ini dan merupakan salah satu dari 6 fenomena alam yang terjadi tahun 2020.

Tentu saja momen ini ditunggu hampir semua orang di negara-negara yang dapat menikmati kejadian ini.

Sayangnya, di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), cuaca mendung sejak siang hingga malam hari membuat sebagian warga harus menelan kekecewaan. Pasalnya, bulan purnama yang ditunggu-tunggu justru terlihat kabur diselimuti awan.

Namun, disaat mendekati puncak gerhana atau sekitar pukul 02.00 WIB, meski masih diselimuti kabut awan tipis penampakan bulan mulai terlihat.

Semakin lama, bertepatan dengan puncak gerhana, bulan purnama yang tertutup penumbra bumi ini sedikit demi sedikit terlihat indah meski sesekali terhalang awan.

Tidak ingin melewatkan penambakan bulan purnama disaat disaat puncak gerhana, Berita Sampit, mencoba mengikutinya melalui streaming hingga mendekati fase puncak gerhana hingga pukul 03.00 WIB.

BACA JUGA:   Tujuh Kasus Kecelakaan Dalam Sepekan di Kotim, Tiga Meninggal Dunia

Uhai, seorang petugas Siskamling di Sampit, yang mencoba mengamati terjadinya gerhana bulan dini hari itu tampak keheranan dan bertanya-tanya apakah bulan sedang purnama atau sedang gerhana.

“Sudah gerhana ya, tapi kelihatannya seperti bukan gerhana, cuma agak kabur,” ucapnya, sambil melihat keberadaan bulan yang saat itu tampak sedikit terang.

Setelah mendapat penjelasan dari rekannya yang juga mencoba mengabadikan penampakan bulan saat puncak gerhana, akhirnya dirinya mengetahui tentang fenomena ini.

“Benar juga, kalo purnama, meski tertutup awan, biasanya cahayanya tetap terang. Tapi tadi sempat terang, sekarang mulai sedikit redup, berarti sudah masuk gerhana,” ucapnya, sambil mencoba mengerti tentang maksud gerhana bulan penumbra.

Untuk diketahui, Gerhana Bulan Penumbra merupakan kondisi di mana seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra Bumi. Penumbra merupakan bayangan kabur yang terjadi pada saat terjadi gerhana atau lebih tepatnya terjadinya bayangan benda gelap bulan, sehingga bulan yang terlihat lebih suram atau abu-abu.

BACA JUGA:   Pertamina Diminta Stop Sementara Suplai BBM Subsidi

Kebanyakan orang, khususnya para ilmuwan ingin melihat dan atau meneliti dan menikmati keindahan gerhana bulan penumbra ini adalah peristiwa ketika bulan masuk ke bayang-bayang penumbra bumi. Pada kondisi ini mengakibatkan bulan masih dapat dilihat dengan cahaya yang redup.

Saat Gerhana Bulan Penumbra terjadi, posisi bulan hanya melewati bagian terluar dari bayangan bumi (penumbra), sehingga sukar membedakan keadaan bulan pada saat terjadinya gerhana atau tidak.

Sebab terjadinya Gerhana Bulan Penumbra tak akan terlihat secara kasat mata dan hanya bisa dilihat dengan menggunakan alat bantu pengukur cahaya. Dengan demikian fase-fase gerhana baru bisa dikenali, karena efek yang terjadi hanya peredupan cahaya bulan saat purnama.

(jun/beritasampit)