Hujan Lebat, Waspada Banjir di Delapan Wilayah Ini

Gelombang. JUN/BS : Perahu nelayan saat menerjang gelombang di Pantai Ujung Pandaran, beberapa waktu lalu.  

Beritasampit.co.id – Sejumlah wilayah di Indonesia hari ini Minggu, 12 Januari 2020 diprakirakan akan mengalami cuaca yang ekstrem bahkan menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berpotensi mengalami banjir.

Hal ini berdasarkan prakiraan hujan lebat di sejumlah wilayah seperti yang dirilis BMKG baru ini, ada Delapan (8) wilayah di Indonesia yang berpotensi banjir. Peta prakiraan ini berlaku sejak 12 Januari 2020 pukul 07.00 WIB sampai 13 Januari 2019 pukul 07.00 WIB.

Berikut ini delapan wilayah yang berpotensi mengalami banjir akibat hujan lebat yaitu : Sumatera Barat (waspada), Jambi dan Bengkulu (waspada), Sumatera Selatan (waspada), Banten (waspada), Jawa Timur (waspada), Sulawesi Selatan (siaga), Sulawesi Tengah (waspada), Maluku (waspada), Papua Barat dan Papua (waspada).

BACA JUGA:   Teras Narang: Peran Generasi Muda Penting dalam Mengimplementasikan Nilai Kebangsaan

Hal serupa juga diungkapan Deputi Bidang Meteorologi, R Mulyono R Prabowo yang mengatakan berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer menunjukkan MJO (maden julian oscilation), potensi hujan lebat diprediksi masih akan terjadi di beberapa wilayah Indonesia hingga sepekan ke depan.

Menurut, Mulyono Hasil analisis dinamika atmosfer menunjukkan MJO Potensi hujan lebat masih berada di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur yang mendukung peningkatan konsentrasi curah hujan.

“Fenomena gelombang tropis yakni Kelvin Wave dan Rossby Ekuatorial berkontribusi signifikan pada pembentukan pola siklonik dan pertemuan angin yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Sumatera dan Kalimantan,” Mulyono dalam keterangannya, Minggu, 12 Januari 2020.

BACA JUGA:   Jakarta Tetap Menjadi Daerah Khusus Meski RI Sudah Pindah Ibukota

Mulyono mengatakan untuk wilayah Jabodetabek, kondisi hujan pada kisaran intensitas ringan pada periode tanggal 12-14 Januari 2020. Kemudian, menurutnya, BMKG memprediksi akan terjadi peningkatan intersitas hujan di wilayah Jabotadebek pada periode tanggal 15-18 Januari 2020.

Sebelumnya,Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah melakukan Operasi modifikasi cuaca yang bertujuan mengurangi potensi hujan ekstrem di Jabodetabek selama 11 – 12 Januari yang diintensifkan dengan empat sorti penerbangan yang membawa NaCl atau garam untuk penyemaian awan.

“Kami akan terbang hingga empat sampai lima sorti penerbangan. Ini sebagai ikhtiar untuk mengurangi potensi curah hujan yang sangat tinggi,” kata Kepala BPPT Hammam Riza dalam keterangan tertulis, kemaren.

(Kawit/beritasampit.co.id)