Pekebun Durian Mulai Keluhkan Serangan Hama Ulat

PEMBURU DURIAN : ARIFIN/BS - Pemburu durian otak udang tidak hanya sekitar Kota Samuda bahkan Kota Sampit.

SAMPIT – Sejumlah pekebun durian khususnya di Kecamatan Pulau Hanaut dan Mentaya Hilir Selatan (MHS) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai mengeluh. Pasalnya, buah yang sudah diharap-harapkan ternyata terserang hama ulat. Alhasilnya, jumlah buah yang bisa dipanen tahun ini sangat sedikit dibanding jumlah pohon yang ada.

“Dari 300 pohon hanya 100 pohon yang bisa dipanen,” kata Hamsyin, salah seorang pekebun durian Kecamatan Pulau Hanaut, Minggu 12 Januari 2020.

BACA JUGA:   400 Pelajar Semarakkan Pesantren Ramadan di Islamic Center Sampit

Menurutnya, serangan hama ulat telah memengaruhi kualitas dan harga jual buah durian, selain itu jumlah buah juga sangat sedikit.

“Buah durian banyak yang berlubang karena dimakan hama ulat dan permasalahan ini terjadi hampir setiap tahun,” keluhnya.

Terpisah, senada diungkapkan pekebun durian Kecamatan MHS Dullah. Dia mengungkapkan, jumlah buah durian jatuh sejak beberapa cukup banyak hanya saja kulitnya berlubang.

BACA JUGA:   Ratusan Pelajar di Kotim Ikuti Seleksi Paskibraka

“Buah durian jatuh kulitnya ada yang berlubang-lubang, setelah dibelah ada ulatnya,” ujarnya.

Dia menambahkan, hingga sekarang belum ada solusi bagaimana cara mengatasi durian diserang hama ulat, sedangkan kejadian ini hampir setiap tahun.

(ifin/beritasampit.co.id)