Jeritan Wilayah Hulu Kahayan, Lumpur dan Cahaya Lilin di Pedesaan

Foto. NA/BS Kondisi Jalan menuju desa lawang kanji, kecamatan damang batu, kabupaten Gunung Mas

PERJALANAN kali ini cukup melelahkan, berangkat dari Tewah menuju desa Lawang Kanji Kecamatan Damang Batu, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah. Untuk sampai dilokasi memakan waktu lebih dari satu (1) jam bila diukur menggunakan google MAP sekira 63,3 Km. Perjalan panjang ini bukanlah sesuatu yang mudah dan menyenangkan.

Meski jalan Tewah ke Tumbang Miri ibu kota Kecamatan Kahayan Hulu Utara sudah beraspal, jangan sampai konsentrasi lengah. pasalnya ada banyak titik jalan yang ditemua kondisi jalan rusak dan berlobang.

Ia memang jalan ini beraspal, kami pun bersyukur tapi hanya sampai di Tumbang Miri, selanjutnya bersiap-bersiap memasuki ke desa paling ujung sungai kahayan yaitu Tumbang Mahuroi hanya ada jalan berbentuk “lumpur” yang ketika hujan atau gerimis sedikit saja maka akan sangat licin dan berbahaya bagi pengguna jalan.

Jalan licin, berlumpur dan berbatu ini menjadi pemandangan biasa bagi masyarakat di sekitar jalur sungai Kahayan, menjelang moment-moment tertentu pemerintah memang akan sigap memperbaiki jalan khususnya jalan menuju Desa Tumbang Anoi, Kecamatan Damang Batu, yang menjadi tempat diadakan pertemuan Napak Tilas pertemuan ini dihadiri oleh seluruh suku bangsa Dayak dari seluruh daerah bahkan dunia.

Jangan heran ada puluhan titik jalan ketika hujan datang akan berlumpur dan licin, kerap kali pengendara jalan yang terjatuh dan terjebak dalam lumpur yang dalam, tapi hal ini sudah menjadi hal biasa. Bahkan dalam beberapa kasus motor atau mobil harus mogok di tengah jalan dan terpaksa harus didorong dengan bantuan para pengguna jalan yang lain.

Ya, sikap saling tolong menolong adalah hal yang lumrah di tengah masyarakat disana, mereka rela berkorban waktu dan tenaga untuk menolong pengguna jalan yang sedang kewalahan menghadapi medan yang berat dan melelahkan.

Masyarakat di Wilayah Hulu Kahayan memang kesulitan dalam banyak hal baik akses jalan, pendidikan, sinyal, listrik dan juga informasi. Salah satu desa di Kecamatan Damang Batu yaitu Lawang Kanji misalnya harga kebutuhan pokok terbilang mahal karena dibawa dari Tewah atau Tumbang Miri dengan jalan yang sulit ditempuh, bahkan untuk membeli ikan, ayam atau lauk pauk yang lain mereka terpaksa harus menunggu paman sayur datang ke desa.

Tidak ada perkebunan atau peternakan yang ada di desa Lawang Kanji maupun desa lainnya, sehingga masyarakat hanya menunggu dari Kecamatan jika ingin mengkosumsi ikan atau lauk pauk.

Harapan hati kecil kami, Negara mampu hadir melalui peran pemerintah daerah dan didukung dengan sokongan masyarakat yang mandiri dan bekerja secara kolektif untuk mempersiapkan generasi bangsa yang berkualitas dalam menghadapi berbagai tantangan kedepan. Kami yakin Pembangunan di Gunung Mas harus terus dilanjutkan dengan semangat keadilan dan pembangunan yang mengutamakan kemanusiaan.

Penyataan Bung Hatta tentang desa mungkin dapat memotivasi para pengambil kebijakan untuk segera berbuat bagi daerah ini bahwa “Indonesia tidak akan besar karena obor di Jakarta, tapi Indonesia akan bercahaya karena lilin-lilin di desa”.

Penulis. Novia Adventy Putri Asal Gunung Mas, Wartawan Beritasampit.co.id