SAMPIT – Persoalan ekonomi masih menjadi masalah yang harus dibenahi, apalagi Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) merupakan daerah yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA).
Namun sangat disayangkan dalam pemanfaatannya dinilai belum bisa dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat Kotim, karena sebagian besar hasil SDA banyak dinikmati oleh pihak dari luar.
Untuk menuntaskan persoalan tersebut, maka ke depannya memang dibutuhkan sosok pemimpin yang benar-benar mampu mengelola SDA itu sehingga bisa membawa manfaat bagi masyarakat Kotim.
“Kalau bisa kita dapat pemimpin yang mampu menggerakkan ekonomi daerah ini. Karena persoalan utama kita adalah ekonomi, kenapa kita miskin dan banyak pengangguran, persoalannya ya di ekonomi,” ungkap Tokoh Masyarakat dan juga Politikus Kotim, HM Thamrin Noor, Sabtu 25 Januari 2020.
Ia menilai kemajuan daerah tidak bisa hanya dinilai dari tingkat pembangunan fisik saja, hal yang paling penting juga bagaimana dukungan dari pendapatan ekonomi daerah tersebut.
Sumber perekonomian daerah belum bisa terkelola dengan maksimal, padahal Kotim merupakan Kabupaten yang sangat kaya, maka sangat disayangkan jika hasil kekayaan daerah ini tidak bisa dimanfaatkan dengan baik.
“Kedepan kita menginginkan seorang figur yang mampu manyerap persoalan di Kotim ini mau dibawa kemana. Mampu menyerap sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan di Kotim,” bebernya
Dia mencontohkan seperti hasil tambang bauksit, jangan hanya dikirim mentah, Pemda seharusnya mampu menyediakan pabrik yang nanti menyerap SDM lokal bahkan mampu bekerjasama dengan pihak pengusaha lokal, perguruan tinggi dan pemerintah mungkin lebih baik.
“Jangan apa adanya aja, sampai sekarang ini lihat tidak ada kemajuan di sektor pertambangan kita,” terang Thamrin.
Mantan Wakil Bupati Kotim periode 2000-2005 tersebut menginginkan, dengan potensi SDA yang banyak seperti batu bara dan bauksit, harusnya Kotim bisa menjadi Daerah yang lebih maju lagi.
”Katanya kita ingin sejahtera, tapi harus kita bangun dengan apa membangunnya, ya dengan duit, cari yang potensial. Jangan hanya mengharap pada perkebunan kelapa sawit, hasil dari sawit ini kebanyakan duitnya lari kemana, ya keluar,” jelasnya
Bagaimanapun menurut Akademisi ini, bahwa Kotim membutuhkan sosok pemimpin yang berani, memiliki tujuan visi dan misi yang jelas dan tepat sasaran untuk membela kepentingan masyarakat.
“Berani dalam artian berani memiliki perhitungan yang mantap dan tahu aturan prosedur, bisa membaca kepentingan, memiliki konsep visi misi yang jelas, bukan hanya tahu teken dan rapat-rapat saja, bukan itu yang dicari, kita ingin pemimpin yang mengusahakan pemerintah bagaimana menjadi produktif,” pungkasnya.
(Cha/beritasampit.co.id)
