Waspada dengan Hewan Peliharaan, Ini Penyakit yang Dapat Ditularkan (Bagian I)

ilustrasi hewan peliharaan.

SAMPIT – Mempunyai hewan peliharaan tentunya dapat memberikan keuntungan tersendiri bagi kondisi psikologis seseorang, baik sebagai hobi atau teman bermain, menghilangkan kepenatan, bahkan dapat menghasilkan pendapatan dan manfaat lainnya.

Hewan-hewan tersebut, seperti ayam, bebek, anjing, kucing, burung, rusa, sapi, kambing, domba dan kuda, babi hingga tikus dan reptil seperti kadal, ular, dan kura-kura.

Tetapi anda juga perlu mewaspadai resiko kesehatan atau penyakit yang mungkin dapat ditularkan oleh hewan peliharaan, baik melalui gigitan atau kontak dengan kotoran hewan.

Berikut beberapa  penyakit, infeksi atau resiko kesehatan yang harus diwaspadai :

1. LYME
Lyme adalah infeksi ganas yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan bisa menyebabkan kelumpuhan, ensefalitis dan meningitis. Kondisi ini disebabkan oleh gigitan kutu yang biasanya hidup pada hewan seperti tikus, burung dan rusa.

Gigitan kutu disertai ruam merah kecil di kulit dan tidak sakit sehingga banyak orang yang tidak menyadarinya. Ruam tersebut dapat berkurang atau hilang dalam waktu 1-2 minggu dan kadang disertai dengan demam tinggi, nyeri otot dan sendi yang bengkak.

BACA JUGA:   Pesan Menohok Pelaku UMKM di Sampit ke PLN karena Listrik Sering Padam saat Ramadan

2. PSITTACOSIS (Demam burung)
Psittacosis adalah infeksi yang disebabkan oleh Chlamydia psittaci, jenis bakteri yang ditemukan dalam kotoran burung yang menyebar ke manusia. Infeksi pada burung seringkali tidak menunjukkan gejala.

Pada manusia, gejala infeksi psittacosis termasuk batuk disertai dahak yang berdarah, batuk kering, kelelahan, demam dan menggigil, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot, dan sesak napas.

3. DEMAM KUCING
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi ringan pada luka bekas cakaran atau gigitan kucing oleh bakteri Bartonella henselae. Gejala meliputi pembengkakan kelenjar getah bening, demam, sakit kepala, nafsu makan berkurang dan kelelahan.

4. PES
Penyakit pes disebabkan oleh gigitan kutu yang banyak ditemukan pada kucing, tikus rumah dan hewan pengerat lainnya. Gejala penyakit ini adalah seperti demam, anoreksia, lesu dan pembengkakan kelenjar getah bening.

5. Demam Q
Demam Q disebabkan oleh bakteri Coxiella burnetii, yaitu organisme yang ditemukan dalam urin, susu dan kotoran dari hewan yang terinfeksi, yang biasanya terjadi pada sapi, kambing, domba atau hewan peliharaan rumah lainnya.

BACA JUGA:   PPLIPI Kotim Berbagi Takjil di Nur Mentaya Sampit

Bekteri tersebut sangat kuat dan tahan terhadap panas dan disinfektan yang umum, sehingga mampu bertahan hidup dalam jangka waktu lama di lingkungan. Infeksi terjadi pada manusia jika bekteri terhirup, tergigit kutu dari hewan peliharaan atau mengonsumsi produk susu yang tidak dipasteurisasi.

6. RABIES
Rabies atau anjing gila adalah penyakit virus yang ditularkan melalui gigitan terinfeksi dari hewan. Kebanyakan kasus rabies yang dilaporkan terjadi akibat gigitan anjing, rakun, kelelawar, dan rubah.

Virus rabies menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan penyakit di otak bahkan kematian. Gejala awal rabies pada manusia mirip dengan banyak penyakit lain, termasuk demam, sakit kepala, dan kelemahan umum atau ketidaknyamanan.

Setelah beberapa lama, gejala penyakit akan berkembang seperti insomnia, kecemasan, kebingungan, kelumpuhan ringan, eksitasi, halusinasi, agitasi, air liur berlimpah, kesulitan menelan, dan kejang. Pastikan hewan peliharaan Anda mendapatkan vaksin rabies untuk mencegah penularan virus melalui gigitan. (Bersambung)

(jun/beritasampit/voa/berbagai sumber)