Waspada dengan Hewan Peliharaan, Ini Penyakit yang Dapat Ditularkan (bagian II)

ilustrasi hewan peliharaan.

SAMPIT – Setelah mengulas tentang enam jenis penyakit atau infeksi yang harus diwaspadai yang dapat ditularkan oleh hewan peliharaan, berikut ini beberapa penyakit atau infeksi lainnya.

  1. CAMPYLOBACTERIOSIS

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Campylobacter yang biasanya terjadi karena makan daging unggas yang masih mentah atau kurang matang atau dari kontaminasi silang dari makanan lain.
Campylobacteriosis ditandai dengan diare yang akan sembuh dengan cepat, tetapi jika terjadi infeksi, maka kondisi akan bertambah berat. Manusia juga dapat menderita penyakit ini jika melakukan kontak dengan tinja anjing atau kucing yang sakit.

8. LEPTOSPIROSIS
Leptospirosis adalah penyakit yang dapat ditularkan oleh hewan peliharaan karena kontak atau minum air yang terkontaminasi bakteri. Pada manusia, gejala penyakit Leptospirosis adalah demam tinggi, sakit kepala, menggigil, nyeri, muntah, sakit kuning, nyeri perut, diare dan ruam.
Jika tidak diobati, Leptospirosis dapat menyebabkan kerusakan ginjal, kegagalan fungsi hati, meningitis, gangguan pernapasan dan kematian.

9. SALMONELLOSIS
Parasit Salmonella tidak hanya dapat menyerang manusia melalui kontaminasi wabah dan makan telur mentah saja, tetapi juga dapat ditularkan jika melakukan kontak dengan hewan peliharaan yang telah terinfeksi.
Kebanyakan orang yang terinfeksi Salmonella akan mengembangkan diare, demam dan kram perut dalam waktu 12 sampai 72 jam setelah infeksi. Hewan yang menularkan penyakit ini ke manusia contohnya ayam, bebek, anjing, kucing, burung dan kuda juga reptil seperti kadal, ular, dan kura-kura.

BACA JUGA:   Pengamanan Areal Kebun Sawit Difokuskan dari Penjarahan

10. TOKSOPLASMOSIS
Toxoplasma gondii adalah protozoa yang paling sering menginfeksi kucing, tetapi juga dapat ditemukan pada hewan berdarah panas lainnya. Manusia dapat tertular bakteri ini melalui kontak dengan kotoran kucing, atau dengan memakan daging setengah matang atau sayuran yang tidak dicuci.

Setelah dicerna, Toxoplasma gondii dapat menyerang jaringan otak dan otot, dan berada di dalam kista yang tahan terhadap serangan sistem kekebalan tubuh. Infeksi juga dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya melalui plasenta dan dapat menciptakan komplikasi yang serius.

11. KURAP
Kurap merupakan infeksi jamur yang membentuk ruam seperti cincin pada kulit atau botak di kulit kepala. Hal ini ditularkan dengan mudah dari hewan peliharaan kepada orang-orang, dan dari orang ke orang akibat kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.

12. INFEKSI CACING GELANG

Cacing gelang disebarkan oleh kotoran hewan peliharaan dalam bentuk telur (ookista) yang dapat bertahan hidup dalam tanah selama bertahun-tahun. Jika manusia tidak sengaja makan ookista, cacing kecil akan menetas dalam usus dan bergerak ke seluruh tubuh.
Larva juga dapat langsung masuk melalui kulit. Gejala infeksi cacing gelang adalah meliputi demam, batuk, asma, atau pneumonia. Sayangnya, cacing gelang juga dapat masuk ke mata dan menyebabkan kebutaan akibat penyakit toxocariasis okuler.

BACA JUGA:   Dishub Kotim Sidak SPBU Km8 Tjilik Riwut Sampit, Praktik Pungli Tiarap

13. INFEKSI CACING PITA
Kebanyakan manusia yang menderita infeksi cacing pita adalah karena makan daging mentah atau setengah matang dari hewan yang terinfeksi, terutama daging babi dan daging sapi. Cacing pita dari kucing dan anjing peliharaan juga dapat menyebabkan infeksi jika tidak sengaja menelan kutu yang terinfeksi larva cacing pita.
Dalam usus manusia, larva tersebut akan berkembang menjadi cacing pita dewasa. Sebuah cacing pita dapat tumbuh lebih dari 12 kaki dan dapat hidup selama bertahun-tahun dalam tubuh manusia.

14. INFEKSI CACING TAMBANG
Cacing tambang adalah parasit usus yang biasanya ditemukan pada anjing dan kucing. Telur atau larva cacing tambang dapat ditularkan oleh hewan peliharaan melalui tinja. Manusia dapat terinfeksi jika melakukan kontak langsung dengan tinja hewan yang terinfeksi ketika berjalan tanpa alas kaki diatas tanah yang terkontaminasi.
Infeksi cacing tambang dapat menyebabkan infeksi kulit yang menyakitkan dan gatal atau gejala sakit perut.

(jun/beritasampit/berbagai sumber)