Bau Sampah Ganggu Aktivitas Belajar, Siswa Terpaksa Gunakan Masker

Drm/BS - Tampak siswa dan siswi salah satu SMP di Kecamatan Baamang yang harus kenakan masker ketika belajar, Selasa 4 Februari 2010 Pagi.

SAMPIT – Aktivitas belajar mengajar disalah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berada di Kecamatan Baamang terganggu akibat bau sampah yang ditumpuk di depo Sampah sekitar bangunan sekolah itu. Hal itu juga merupakan dampak jarak depo sampah yang dibangun berada sangat dekat dari lokasi ruang kelas di SMP itu.

“Jelas sangat mengganggu, terutama di pagi hari, dan waktu sampah diangkut ke truk baunya menyengat sekali sampai masuk ke ruangan kelas kami sehingga terpaksa kami menggunakan masker,” ujar salah satu siswi sekolah itu, Selasa 4 Februari 2020 pagi.

Bahkan katanya akibat bau sampah yang menyengat ini, guru di sekolah tersebut terpaksa memindahkan kelas belajar ke lokasi ruang leboratorium yang lokasinya cukup jauh dari depo sampah itu, supaya para siswa bisa lebih fokus dan tidak terganggu proses belajarnya.

“Biasanya kalau sudah tidak tahan dengan bau sampahnya guru kami memindahkan tempat belajar, pindah kelas gitu, ya sudah diminta untuk mengenakan masker agar mengurangi dampak bau menyengat dari sampah itu,” bebernya.

Sementara itu, berdasarkan informasi masyarakat sekitar, depo sampah yang berada dekat dengan SMP tersebut baru dibuka atau beroperasi pada bulan Januari 2020 lalu. Namun kondisi dilapangan sampah-sampah membludak dan menimbulkan bau tidak sedap hingga mengarah ke pemukiman.

“Jangankan sekolah yang memang dekat dari depo sampah itu, kami yang jaraknya lumayan jauh ini aja baunya menyengat, mungkin terbawa angin sehingga baunya sampai kesini,” ungkap ES salah satu IRT yang bermukim tidak begitu jauh dari lingkungan Sekolah SMP itu.

(Drm/beritasampit.co.id).