Bupati Kobar Siap Tindaklajut Arahan Presiden Tentang Penanggulangan Bencana

Ist/BS - Bupati Kobar Hj Nurhidayah didampingi Petrus Rinda Kepala BPBD Kabupaten Kobar saat berada di Sentul Bogor mengikuti Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2020, Selasa, 4 Februari 2020 di Sentul International Convention Center.

PANGKALAN BUN – Bupati Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Hj Nurhidayah siap menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi tentang penanggulangan bencana. Hal ini disampaikan Hj Nurhidayah melalui rilis Prokom Kabupaten Kobar Selasa, 4 Februari 2020 yang diterima media ini Rabu, 5 Februari 2020.

Menurut Bupati, penanggulangan bencana memang harus dilaksanakan dengan pendekatan kolaboratif, yang melibatkan seluruh stakeholder yang ada, bahkan katanya, harus terus berupaya mengembangkan sumber daya manusia yang handal dalam penanggulangan bencana.

Diketahui, Bupati Hj Nurhidayah, ke Jakarta dan terus ke Bogor didampingi Kepala BPBD Kobar Ir Petrus Rinda, mengikuti Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2020, Selasa, 4 Februari 2020 kemarin di Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo.

BACA JUGA:   Ini Pesan Penjabat Bupati Kobar Kepada 510 Petugas Kebersihan yang Telah Membawa Kembali Piala Adipura ke XIII

Presiden Joko Widodo perintahkan seluruh instansi Pemerintah Pusat dan Daerah untuk bersinergi melakukan pencegahan, mitigasi, dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menanggulangi bencana yang terjadi. Selama ini terkait hal tersebut diakui memang sudah cukup baik, namun Presiden meminta untuk ditingkatkan agar lebih baik.

Sementara dalam hal penanganan bencana yang terjadi di daerah-daerah, Jokowi juga memerintahkan para Kepala Daerah untuk segera menyusun rencana kontingensi agar tata laksana pasca bencana dapat berjalan dengan baik.

BACA JUGA:   Hasil Pemilu 2024 Gerindra Pastikan Dapat Enam Kursi di DPRD Kobar

Jokowi juga menyampaikan, pemerintah juga harus melakukan pengendalian tata ruang berbasis pengurangan risiko bencana serta selalu sigap dalam upaya menghadapi potensi-potensi risiko yang ada sesuai dengan karakteristik wilayah dan potensi ancamannya.

Lebih jauh, Presiden juga mengajak berbagai pihak yang tergabung dalam unsur pentahelix, yakni pemerintah, dunia usaha, akademisi atau pakar, masyarakat, dan media massa untuk berkolaborasi dalam melakukan pencegahan, pengelolaan lingkungan, rekonstruksi, hingga rehabilitasi dampak bencana di Indonesia.

(Man/beritasampit.co.id).