Ini Daftar 12 SD di Sampit Kekurangan Ruang Kelas

SAMBUTAN : ARIFIN/BS – Kepala Dinas Pendidikan Kotim saat memberikan sambutan pada acara HUT ke 29 SDN 6 Ketapang, baru-baru ini.

Laporan: Arifin

SAMPIT – Usulan kekurangan ruang kelas menjadi prioritas utama pada tahun ini. Alasannya, sedikitnya sudah ada 12 sekolah dasar berstatus negeri khususnya di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) telah mengusulkan penambahan ruang kelas baru tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Kotim H Suparmadi mengatakan, secara tekhnis pihaknya hanya menampung apa yang menjadi aspirasi sekolah. “Di perkotaan cukup banyak sekolah yang mengusulkan penambahan ruang kelas baru, belum termasuk dipelosok Kotim,” ujarnya, Senin 10 Pebruari 2020.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kotim terutama di Kecamatan Mentawa Baru (MB) Ketapang, sebanyak 12 sekolah dasar negeri (SDN) yang telah masuk usulan. Namun, untuk realisasi masih diperjuangkan.
“Mengenai realisasi usulan ada yang sudah dianggarkan tahun 2020 dan ada yang masuk pada anggaran 2021 mendatang,” katanya.

Adapun 12 SDN yang sudah mengusulkan penambahan ruang kelas baru diantaranya:
1. SDN 1 MB Hilir mengusulkan 1 ruang kelas baru
2. SDN 1 MB Hulu mengusulkan 3 ruang kelas baru
3. SDN 1 Pelangsian mengusulkan 1 ruang kelas baru
4. SDN 10 MB Hulu mengusulkan 3 ruang kelas baru
5. SDN 2 MB Hilir mengusulkan 2 ruang kelas baru
6. SDN 3 MB Hilir mengusulkan 4 ruang kelas baru
7. SDN 3 Pelangsian mengusulkan 2 ruang kelas baru
8. SDN 4 Ketapang mengusulkan 3 ruang kelas baru
9. SDN 4 Sawahan mengusulkan 4 ruang kelas baru
10. SDN 5 MB Hilir mengusulkan 3 ruang kelas baru
11. SDN 6 Ketapang mengusulkan 2 ruang kelas baru
12. SDN 7 Ketapang mengusulkan 4 ruang kelas baru

Suparmadi menambahkan, banyaknya usulan penambahan ruang kelas dikarenakan jumlah murid dihitung per tahun pada pelajaran baru terus meningkat. Hal itu, menurutnya, membuktikan bahwa minat masyarakat menyekolahkan anaknya cukup tinggi.

“Sekarang ini tidak ada lagi sebutan sekolah favorit, semua sama. Hal ini membuat masyarakat berduyun-duyun menyekolahkan anaknya terutama sekolah yang dekat tempat tinggal masing-masing,” pungkasnya.
(ifin/beritasampit.co.id)